Rabu, 12 Maret 2014

Keajaiban Dunia, Situs Warisan Dunia UNESCO: Angkor Wat, Kamboja

Keajaiban Dunia, Situs Warisan Dunia UNESCO: Angkor Wat, Kamboja

Kerajaan Khmer terbentuk setelah mendapatkan dengan Angkor sebagai ibu kota kerajaan. Periode Angkor dimulai sejak tahun 802 M sampai tahun 1431 M, dengan raja pertama periode Angkor adalah dari kalangan Hindu yaitu Khmer Jayawarman. Berakhirnya Periode Angkor dikarenakan serangan dari Ayutthaya ke kota Angkor yang berdampak perpindahan penduduk angkor menuju Phnom Penh. Angkor kini merupakan Komplek Candi Hindu-Budha yang bersejarah, dan ditetapkan sebagai bagian dari Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1992 oleh UNESCO kawasan Asia-Pasifik.




Kompleks Angkor yang berupa reruntuhan Candi ini terletak diantara Danau Tonle Sap di selatan dan bukit Kulen di utara. Koordinat kompleks Angkor berada di 13024’LU, 103051’BT yang berada di wilayah negara Kamboja sekarang. Candi-candi di Angkor yang menggambarkan arsitektur kerajaan Khmer adalah candi Bayon dan Candi Angkor Wat.

Angkor merupakan kota pra-Industri yang rumit, dan juga menrupakan kota pra-industri terbesar di dunia. Kawasan kota ini dibangun di atas wilayah seluas 1000 meter persegi yang dipusatnya terdapat candi-candi yang megah dan agung.



Kemerdekaan kerajaan Khmer pada sekitar tahun 800 M ketika raja Jayawarman II berkuasa atas Kambujadesa yang merupakan Kamboja sekarang ini. Dan menetapkan ibukota kerajaan di Roluos atau pada masa itu bernama Hariharalaya yang terletak di ujung danau Tonle Sap.  Setatus raja Jayavarman berubah menjadi  Chakrawartin atau Penguasa jagat pada tahun 802 M yang artinya pemujaan dewa Shiwa merupakan pemujaan atas dirinya, sejak saat itulah dia mendapatkan gelar Dewaraja, begitu juga raja-raja setelah dia berkuasa. Sebelum adanya kerajaan Khmer, kawasan ini dipercaya sebagai kawassn yang terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil yang berada di kawasan negara Funan (sebagaimana disebutkan oleh sejarawan asal cina dalam buku catatan perjalanannya).


Pembangunan terbaik terjadi pada masa kerajaan Angkor yang beralirkan Hindu dilakukan oleh raja Yasowarman I yang naik tahta pada tahun 889 M. Raja ini selain membangun gerbang Angkor Thom raja Yasowarman I juga membangun kota baru yang disebut kota Yasodharapura, disamping itu dia juga membangun kembali penampungan air sebagaimana raja sebelumnya untuk kepentingan irigasi persawahan yang biasanya disebut dengan Baray.


Namun sebagian orang beranggapan Baray bukan untuk irigasi tapi untuk sibolisme mitologi Hindu yang mengelilingi Mahameru. Dimana Mahameru merupakan tempat bersemayamnya para dewa berdasarkan keyakinan umat Hindu. Dalam simbolisme Hindu ini, oleh raja Yasowarman I dilambangkan dengan Lingga yang merupakan candi Hindu di daerah bukit yang disebut Phnom Bakheng. Disamping itu raja ini juga membangun Kuil Hindu  tempat pertapaan Brahmana dan Asrama petinggi keagamaan Hindu.



Pembangunan kawasan purbakala Angkor diperkirakan terjadi antara tahun 900 sampai dengan 1200 M. Dimana pada kurun waktu itu banyak dibuat candi, dengan 72 candi utama dan beberapa kuil kecil yang tersebar di kawasan kerajaan Khmar. Tidak ada informasi yang jelas yang berkaitan dengan luas kerajaan, namun berdasarkan sebaran kuil-kuil dan candi di kawasan situs purbakala Angkor dapat disimpulkan luas daerah kerajaan sekitar 1.000 km persegi.


Sebagaimana telah disebutkan candi Angkor Wat merupakan candi terbessar bersama dengan Candi Bayon. Dimana candi Angkor Wat dibangun sekitar tahun 1113 sampai dengan 1150 M. Pada masa pemerintahan Raja Suryawarman II.

Pembangunan candi Angkor Wat ini memiliki tebok yang sangat panjang disetiap sisinya. Pembangunan candi Angkor Wat memiliki tujuan yang berbeda dari pembangunan candi sebelumnya, diaman Candi sebelumnya yang dibangun oleh raja-raja khmer hanya memuliakan dewa Shiwa. Sedangkan raja Suryawarman II beralirkan Waisnawa yaitu golongan yang lebih memuliakan dewa Wishnu.  Jadi candi ini disamping sebagai candi pribadinya dan tempat pemakamannya juga diperuntungkan untuk Dewa Wishnu dan disebut sebagai Vishnuloka. Candi Angkor Wat sendiri dihiasi Bas Relief yang menampilkan adegan dalam Mithologi Hindu, serta kegiatan kerajaan yang melambangkan kekuasaan raja.


Sepeninggalan raja Suryawarman tahun 1150 terjadi perebutan kekuasaan dan pemberontakan dalam tubuh kerajaan. Hal ini dimanfaatkan oleh kerajaan Champa (vietnam selatan), sehingga dia mengirim pasukannya memasuki Sungai Mekong dari jalur laut dan menyebragi Danau dan menyerang pusat kota kerajaan Khmer di Yasodharapura sekitar tahun 1177 M dan menghancurkan kota itu. Serangan ini menewaskan raja Tribhuwanidityawarman. Kemudian kerajaan Khmer dikuasai Cgampa dari tahun 1177 sampai dengan 1181 M.


Setelah serangan itu menewaskan seorang raja dan beberapa keluarga raja, seorang pangeran yang bernama Jayawarman menghimpun pasukannya dan pada tahun 1181 berhasil mengusir tentara Champa, dan pada tahun itu juga kerajaan Khmer kembali dibawah raja Jayawarman VII yang kemudian membangun kuil Bayon diatas reruntuhan kota Yashodarapura. Raja Jayawarman VII yang dikenal agung dan sangat mencintai rakyatnya ini menggambarkan kehidupan rakyatnya pada relief di candi Bayon. Dimana relief ini menggambarkan seluruh lapisan rakyat dan bahkan peristiwa pertempuran anatara dia dan Champa dilukiskan juga pada relief di Bayon. Disamping candi Bayon dia juga membuat benteng pertahanan yang baru dengan nama Angkor Thom di wilayah reruntuhan kota lama Angkor.


Di masa ini juga raja jayawarman VII membangun candi yang tidak kalah terkenalnya yaitu Preah Khan dan candi Prohm. Proyek pembangunan candi dan penambahan relief khusus pada candi-candi sebelumnya dilakukan. Candi Prohm sendiri dikhususkan sebagai persembahan untuk orangtuanya, sedangkan candi Preah Khan dibagun sebagai peringatan akan berpindahnya agama kerajaan dari hindu menjadi Budha. Semua candi yang sebelumnya adalah kuil-kuil agama Hindu beralih fungsi sebagai tempat ibadah agama Budha. Dengan melakukan renovasi pada relief yang menggambarkan dewa-dewa menjadi relief Budha, disamping itu banyak pula dibuat Arca Budha. Raja Jayawarman sendiri Beragama Budha Mahayana.

Namun proyek pem-Budha-an terhadap candi-candi hindu seperti Angkor Wat tidak berlangsung lama, karena raja setelah Jayawarman VII yaitu Indrawarman II  adalah seorang Hindu, sehingga pada masanya banyak arca Budha dihancurkan, dan kembalilah kerajaan Khmer menjadi kerajaan Hindu di Kamboja. Agama Hindu berkembang lagi dan dapat bertahan hingga abad ke 14M. Kemudian beralih lagi menjadi Budha aliran Theravada. Semua sejarah tentang kerajaan Khmer ini terungkap dari prasasti yang dibuat oleh seorang Cina bernama Zhou Dhaguan yang melakukan perjalanan untuk berdagang ke kamboja pada masa pemerintahan Indravarman III pada tahun 1296. Dimana Indravarman berkuasa antara tahun 1295 – 1307M.


Keruntuhan kerajaan khmer atau periode Angkor pada tahun 1460, ketika Angkor diserang secara terus menerus sejak tahun 1433 pada masa raja Barom Reacheall II oleh Ayutthaya. Pada abad ke 15 M, Angkor sudah menjadi kota sepi dan candi-candi termansuk candi Angkor Wat beralih fungsi menjadi Wihara Budha.


Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang sebab runtuhnya kerajaan ini, diantaranya teori yang dikemukakan oleh Zhou Daguan mengatakan kehancuran kerajaan Khmer itu karena serangan dari Ayutthaya dimana semua harta yang dimiliki kerajaan dibawa ke Ayutthaya, bahkan setiap rakyat yang memiliki bakat dan kemampuan dibawa secara paksa untuk bekerja di Ayutthaya.

Teori lainnya seperti yang dikemukakan oleh George Coedes, dia menyatakan kemerosotan agama merupakan sebab utama akan keruntuhan Angkor karena sejak perpindahan agamalah kerajaan ini menderita dari dalam negeri yang menyebabkan tetangganya berani menyerang kerajaan ini. Yang akhirnya membawa kwpada kehancuran. Pada penelitian berikutnya George Coedes menambahkan bahwa kehancuran Angkor terjadi karena perang yang terus-menerus baik sesama keluarga kerajaan atau dengan kerajaan lain, serta seringnya berpindah agama yang berdampak pada perubahan tempat agama secara langsung yang berdampak pada ketidak senangan masyarakt terhadap peemerintah.

Pendapat lain datang dari seorang sarjana dari australia yang meneliti lingkaran pohon yang sangat tua (pohon itu berumur sama dengan umur kerajaan angkor) dimana pendapat ini berdasarkan lingkaran pohon yang menunjukkan bahwa pada abad ke 15M terjadi kekeringan yang dahsyat dan berkepanjangan, yang berdampak pada kurangnya air, sehingga masyarakat meninggalkan kota angkor dan ini yang menyebaban pemerintahan di angkor terhapus.


Sekarang angkor dilindungi oleh pemerintah Kamboja sendiri dengan membentuk lembaga Authority for the Protection and Management of Angkor and the Region of Siem Reap yang didirikan pada tahun 1995.


Berikut ini adalah daftar raja-raja yang bertakhta di Angkor:
  • Jayawarman I(802-850)
  • Jayawarman II (850-877)
  • Indrawarman I (877-889)
  • Yasowarman I (889-900)
  • Jayawarman IV (928-942)
  • Rajendrawarman (944-968)
  • Jayawarman V (968-1001)
  • Suryawarman I (1002-1050)
  • Udayadityawarman II (1050-1066)
  • Harshawarman III (1066-1080)
  • Dharanindrawarman I (1107-1113)
  • Suryawarman II (1113-1150)
  • Dharanindrawarman II (1150-1156)
  • Yasowarman II (1156-1165)
  • Tribhuwaidityawarman (1165-1177)
Dikuasai oleh Champa: 1177-1181
  • Jayawarman VII (1181-1218)
  • Indrawarman II (1218-1243)
  • Jayawarman VIII (1243-1295)
  • Indrawarman III (1295-1307)
  • Srei Jayawarman (1307-1327)
  • Jayawarman IX (1327-1336)
  • Trosok Peam (1336-1340)
  • Nippean Bat (1340-1346)
  • Lompong Racha (1346-1351)
Kerajaan angkor kalah pada tahun 1351 dan dikuasai oleh Siam: 1352-1357
  • Soryavong (1357-1363)
  • Borom Reachea I (1363-1373)
  • Thomma Saok (1373-1393)
Dikuasai kembali selama beberapa bulan oleh Siam padatahun 1393
  • Barom Reachea II (1393-1463)
Berhasil ditaklukkan oleh Ayutthaya dari tahun 1460M.



Tidak ada komentar: