Selasa, 22 April 2014

Menemukan dan Merumuskan Masalah pada Penelitian Kuantitatif (Bagian 1)

Penelitian secara garis besar diupayakan untuk menjawab masalah yang ada. dalam hal ini apa saja yang disebut sebagai masalah? Masalah itu dapat berupa:

-          Penyimpangan apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi sesungguhnya, contoh; seorang peneliti akan melihat bagaimana peningkatan aktifitas belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran visual. Namun setelah diberikan pembelajaran dengan media visual ternyata aktifitas belajar siswa tetap tidak berubah bahkan menurun. Ini adalah contoh masalah di sekolah dimana seharusnya, menurut teori belajar moderen media visual itu meningkatkan aktifitas belajar siswa. Jadi disini ada penyimpangan antara apa yang seharusnya dengan yang sebenarnya terjadi.
Hal penting sebelumnya adalah, seorang peneliti harus memahami teori yang berkaitan dengan apa yang akan diteliti, sehingga peneliti memahami gejala yang terjadi. Pada kasus diatas peneliti harus sudah memahami Strategi dan Metode Pembelajaran baik itu teoritis maupun Empiris.

-          Penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan. Misalnya; seorang peneliti akan melihat bagaimana efek pemberian dosis obat tertentu terhadap pasien. Pemberian dosis obat memiliki aturan yang dikeluarkan oleh ahli, namun peneliti melihat adanya penyimpangan dosis yang diberikan dengan aturan semestinya. Ini termansuk masalah. Dan peneliti perlu memahami segala sesuatu tentang obat dan dosisnya.

-          Penyimpangan perencanaan dengan pelaksanaan. Contoh; disuatu daerah pemerintah merencanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga Angin. Namun pelaksana memutuskan untuk tidak membangun pembangkit listrik tenaga angin melainkan pembangkit listrik tenaga surya. Peneliti melihat ini sebagai suatu masalah, karena perancangan tentu memiliki kriteria yang teruji namun berdasarkan hasil rapat rencana itu gagal dan harus berubah. Tentu ini berdampak terhadap semua elemen baik pelaksanaan maupun alat. Dan peneliti berencana melihat dampak perubahan ini terhadap masyarakat.

Masalah juga dapat terjadi bukan hanya dilihat dari segi peneliti saja. Para pemimpin suatu perusahaan atau lembaga biasanya melihat masalahnya dengan lebih nyata dan objektif. Hal ini berkaitan dengan masalah yang mendesak yang harus diselesaikan. Masalah jika tidak diselesaikan akan berdampak lebih buruk.

Misalnya; disuatu sekolah terdapat sekelompok anak yang memiliki minat belajar kurang, hal ini oleh sekolah dianggap sebagai masalah yang harus dipecahkan. Sehingga sekolah dapat menyarankan masalahnya kepada peneliti yang masuk untuk meneliti di sekolahnya. Disini peneliti tidak perlu untuk menganalisi masalah yang ada, namun langsung pada merumuskan masalah lapangan.

Suatu perusahaan mengalami penurunan pendapatan selama beberapa tahun, meski telah melakukan berbagai strategi pasar namun peningkatan tidak didapatkan perusahaan. Pimpinan perusahaan ingin mengetahui titik lemah dan sebab terjadinya penurunan pendapatan. Sehingga pimpinan perusahaan merekomendasikan masalahnya kepada peneliti untuk digali sebab masalah yang timbuk. Jika tidak maka perusahaan berpotensi bangkrut.

Dalam kasus peneliti pemula, maka peneliti yang memasuki kawasan perusahaan dapat melihat etos kerja kariawan, fasilitas perusahaan yang memiliki kaitan dengan memajukan perusahaan. Dimana peneliti akan melihat masalah sebagai suatu bentuk kegiatan peningkatan mutu.

Masalah penelitian juga dapat dilihat dari hasil penelitian sebelumnya, meski tujuan utama kajian terdahulu adalah untuk membedakan peneliti dengan peneliti lain namun kegiatan ini juga dapat dijadikan sumber masalah baru. Misalnya dari hasil laporan penelitian sebelumnya, peneliti sebelumnya mengangkat tentang “peranan kurikulum terhadap kemajuan aktifitas sekolah”. Peneliti baru dapat menggunakan konsep teori yang sama dalam penelitiannya dengan topik yang berbeda, misalnya “Peranan RPP dan Silabus terhadap peningkatan aktifitas belajar siswa di sekolah X”

Penelitian tidak harus berangkat dari maslah, namun semua penelitian harus berlandaskan masalah. Sekarang kita lihat bagaimana proses penelitian pengembangan. Meskipun ini akan kita bahas secara rinci nanti, namun ada baiknya kita melihat ilustrasi sederhana. Misalanya penelitian atau sebuah jurnal mengangkat tema “ Mengntrol Lampu Rumah dengan Aplikasi SMS dan Internet” hal ini dapat diperluas dengan langkah yang lebih maju dan tentunya efektif. Seperti “Mengendalika seluruh prabotan rumah dengan SMS”.


Sejauh ini kita membahas bagaimana menggali masalah. Penggalian masalah kita akan lanjutkan lagi. Sekarang cukup anda tahu bagaimana menemukan masalah penelitian. Pada bagian dua dengan judul yang sama, akan kita lihat bagaimana keriteria suatu masalah yang baik. Dalam arti baik untuk diteliti melalui penelitian.

Tidak ada komentar: