Rabu, 23 April 2014

Menemukan dan Merumuskan Masalah Kuantitatif (bagian 2)

Dalam memilih masalah penelitian, beberapa hal penting yang perlu di ajukan atau ditinjau oleh peneliti, diantaranya
1.         Masalah bersifat baru, artinya masalah yang diangkat sejauh pengetahuan peneliti adalah topik yang tidak biasa. Jika harus jujur banyak peneliti yang hanya membuat rumusan masalah yang mirip dengan penelitian sebelumnya, dan hanya mengganti beberapa hal saja. Ini bukanlah sikap yang baik bagi seorang peneliti. Hendaknya peneliti memiliki pemikiran pembaruan yang sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi sehingga hasil penelitiannya dapat menarik perhatian pembaca. Baru disini harus dipaami bukan hanya pada kata baru saja, melainkan dapat berarti belum banyak yang menelitinya.
2.         Penelitian Lama terbarukan. Artinya berbeda dengan kriteria diatas, disini topik masih sekitar penelitian sebelumnya, namun memperluas atau memperdalam cakupan penelitian. Jika hanya merubah topik itu tidak akan menambah nilai bagi penelitian anda.
3.         Masalah dengan teori yang memadai. Hendaklah peneliti tidak terpaku pada poin diatas, hanya asal baru saja. Kita perlu melihat adakah refrensi teoritis yang membahas masalah itu. Hal ini penting manakala akan membuat instrumen penelitian yang valid. Baik sumber buku maupun internet yang membahas masalah itu sudah beredar dipasaran, bahkan lebih dari itu diperlukan refrensi yang memuat teori dasar.
4.         Masalah memiliki kesan unik. Artinya topik masalah kita bukan hal bisa yang kita banyak temukan pada perpustakaan yang memiliki arsip Skripsi atau tugas akhir. Meski pada akhirnya penelitian yang dilakukan benar-benar karya sendiri namun penelitian dengan masalah biasa akan ditanggapi biasa oleh pembaca. Tidak ada orang yang akan tertarik jika melihat masalah anda tidak ada sisi unik-nya.
5.         Terdapat penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya yang membahas masalah itu ada, sehingga dalam melaksanakan penelitian, peneliti dikontrol pula oleh kemampuan orang lain yang telah terbukti berhasil melakukan penelitian. Hal ini juga nantinya akan menjadi kajian pustaka. Dan kualitas dari hasil penelitian anda juga dilihat dari kualitas hasil penelitian orang lain yang anda baca.
6.         Masalah bersifat Urgen. Arti urgen berbeda dengan penting, urgen itu memiliki arti lebih kepada “mendesak” jadi masalah yang mendesak untuk diselesaikan sangat baik untuk dijadikan topik penelitian. Karena kemungkinan pembaca anda sedang menunggu hasil penelitian anda. Kemungkinan akan dibaca lebih banyak.
7.         Masalah itu penting. Dalam arti yang sederhana, jika masalah itu tidak diselesaikan akan menimbulkan masalah baru baik segera maupun dalam jangka waktu tertentu.
8.         Masalah itu memiliki arti penting bagi orang tertentu. Artinya setiap masalah, baik di lembaga maupun perusahaan tentu ada orang tertentu yang sangat memperhatikan masalah itu. Contoh; pemanfaatan program Metlab untuk penghitungan Mawaris, ini akan diperlukan oleh departemen agama, atau tokoh agama masyarakat tertentu. Meskipun program ini telah ada namun tetap saja belum ada yang mampun menyelesaikan kasus-kasus tertentu.
9.         Masalah itu Boming. Artinya masalah itu sedang ngetren dikalangan masyarakat luas. Masalah mode bisa berbagai sumber, baik media cetak maupun elektronik selalu ada masalah yang sedang mode.
10.     Masalah itu menarik perhatian pemberi dana bantuan penelitian. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti tidak hanya mengorbankan tenaga dan waktu, tapi juga biaya. Sehingga peneliti hendaknya membahas masalah yang sekiranya dapat menarik perhatian pemberi dana sehingga penelitiannya dapat berjalan lebih baik.
11.     Masalah itu terkait dengan latar belakang institusi pendidikan. Misalnya, anda kuliah di IAIN Mataram, dengan latar belakang institusi pendidikan agama islam, maka penting masalah anda itu juga berkaitan dengan agama islam. Baik masalah itu sudah disebutkan dalam al-Qur’an atau Hadits.
12.     Masalah itu terkait dengan kelemahan penelitian sebelumnya. Baik dalam pelaksanaan maupun cakupan pembahasan penelitiannya.
Akhirnya kami sampaikan, silahkan pilihlah dari 12 pion diatas bagaimana anda akan mengambil masalah yang anda mau. Yang jelas selalu pikirkan, apakah anda mampu untuk menjawabnya?
Pada postingan yang akan datang, masih pada tema masalah penelitian. Namun berfokus pada “bagaimana merumuskan masalah” yang akan kami paparkan pada bagian 3/habis.

Tidak ada komentar: