Minggu, 02 Maret 2014

Keajaiban Dunia : Stonehenge

Keajaiban Dunia : Stonehenge

Stonehenge berasal dari kata Stone dan Henge. Stone berarti batu, sedangkan Henge berarti lingkaran. Arkeolog mendefinisikan henge sebagai tembok tanah yang berbentuk melingkar dan terdapat parit di dalamnya. Penanggalan yang didapat dari fitur Stonehenge adalah sekitar 3.100 SM. Situs Stonehenge dan lingkungan di sekitarnya ditambahkan ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1986 bersamaan dengan Avebury Henge.

Stonehenge merupakan suatu bangunan yang dibangun pada zaman Perunggu dan Neolitikum. Stonehenge terletak berdekatan dengan Amesbury di Wiltshire, Inggris, 13 kilometer barat laut Salisbury. Stonehenge merupakan lingkaran batu tegak yang berada di dalam lingkup tembok tanah.

Pada awal abad ke-20 M, kebanyakan dari batu-batu Stonehenge itu tidak lagi berdiri tegak. Hal ini akibat dari bencana alamatau kegiatan para turis yang mengunjunginya, baik turis lokal atau mancanegara sekitar akhir abad ke-19 M. Untuk menjaga warisan budaya dan sejarah Stonehenge ini pemerintah inggris telah melakukan renovasi yang bertahap agar letak batu yang terjatuh atau miring dapat diperbaiki dengan hati-hati.

Usaha serius pertama untuk memahami monumen ini dilakukan sekitar tahun 1740 oleh William Stukeley. Stukeley menyatakan bahwa lokasi ini dibangun oleh kaum Druid.


Hasil penanggalan Radioaktif  pada tahun 2008 dari bangunan Stonehenge menunjukkan bahwa batu pertama didirikan antara 2400 hingga 2200 SM. Pendapat lain yang dikemukakan ahli sejaran berkebangsaan Inggris menyatakan bahwa batu pertama atau batu biru diletakkan sekitar tahun 3.000 SM. Gundukan tanah dan parit berbentuk melingkar yang ada di sekitarnya, merupakan penanda mengenai tahapan awal pembangunan monumen Stonehenge.
























Kompleks Stonehenge dibangun dalam beberapa fase pembangunan selama setidaknya 1.500 tahun dan sepanjang kurun waktu itu aktivitas terus berjalan. Hal ini diketahui setelah adanya bukti yang menunjukkan penanggalan aktivitas Stonehenge.

Stonehenge 1
Fase pertama terjadi sekitar 3.100 SM. Pada fase ini monumen pertama terdiri dari gundukan tanah melingkar dan parit dengan diameter dalam berukuran 320 kaki atau 115 meter. Dan di bagian timur laut terdapat pintu masuk. Di bagian luar terdapat 59 lubang yang teridentifikasi oleh seorang Arkeolog bernama John Aubrey. Lubang itu kemudian disebut sebagai lubang Aubrey.
Pada tahun 2013, sekelompok Arkeolog, mengekskavasi lebih dari 50.000 tulang yang dikremasi dari 63 individu yang dikubur di lubang Aubrey, Stonehenge. Pada fase ini, sebuah batu tunggal Monolit besar yang tidak dihaluskan dikenal sebagai 'Batu Tumit' (Heel Stone) diletakkan di luar pintu masuk.

Stonehenge II
Pada fase ini pembentukan struktur kayu pada lubang Aubrey teridentifikasi sebagai tempat pemakaman bagi abu hasil pembakaran. Namun ada juga anggapan bahwa lubang itu merupakan tempat tiang kayu yang sekarang tidak ditemukan karena melapuk. Namun karena adanya bekas tulang dari mayat yang di kremasi maka anggapan kedua dibantah. Fase ini terjadi sekitar tahun 300 SM.

Stonehenge IIIa

Ekskavasi arkeologi menemukan para pembangun Stonehenge telah meninggalkan penggunaan kayu sebagai patokan. Mereka beralih dengan menggunakan batu dan membuat dua buah lubang lengkungan bulan sabit di tengah-tengah lokasi Stonehenge. Pada lubang-lubang ini setidaknya terdapat 80 batu yang berdiri, dan hanya 43 buah yang dapat ditemukan pada saat ini. Batu ini disebut batu biru atau bluestone, diperkirakan berasal dari bukit Preseli, sekitar 240 kilometer jauhnya dari Stonehenge, di tempat yang sekarang bernama Pembrokeshire.


Pintu masuk Stonehenge di sebelah timur laut dilebarkan pada masa ini dan menjadikannya selaras dengan arah matahari yang naik pada pertengahan musim panas dan matahari terbenam pada pertengahan musim dingin saat itu.  Dan jiga ditemukan Heelstone atau batu tumit merupakan batu pasir dari masa tersier yang didirikan di luar pintu masuk timur-laut pada masa ini.

 

Stonehenge IIIb

Pada fase berikutnya 30 batu Sarsen yang besar didatangkan dari tambang berjarak 40 kilometer di utara monumen. Batu-batu tersebut dipahat untuk membuat sambungan pasak dan ruas sebelum didirikan dan membentuk lingkaran tiang batu berukuran diameter 33meter dengan 30 atap batu (lintel) di atasnya. Setiap bongkah batu tersebut memiliki berat sekitar 25 ton.

Pada salah satu batu Sarsen terdapat ukiran pisau belati dan kepala kapak. Pada masa ini, dibangun jalan sepanjang 500 meter dibangun, menuju ke arah timur laut dari pintu masuk dan mengandung dua pasang tambak sejajar. Batu Pengorbanan (Slaughter Stone) berukuran panjang 4,9 meter. Fase yang menggunakan teknologi tinggi ini dipercaya merupakan hasil kerja pada Zaman Perunggu awal, sekitar 2000 SM.

Stonehenge IIIc

Setelah Zaman Perunggu, ada kemungkinan batu biru telah ditegakkan seperti semula, dalam lingkaran di antara dua tiang sarsen dan juga dalam bentuk setengah lingkaran di tengah, mengikuti pola batu sarsen. Pembangunan Stonehenge tahap IIIc tampak kurang rapi jika dibandingkan dengan fase IIIb. Terdapat dua lubang berbentuk melingkar yang terletak di luar monumen yang dikenal dengan nama lubang Y dan Z. Lubang ini tidak pernah diisi dengan batu yang berkaitan dengan monumen.



Setelah Stonehenge berdiri

Koin Romawi dan artefak abad pertengahan telah ditemukan di dalam dan di sekitar monumen, tetapi tidak ada bukti bahwa monumen ini dipergunakan setelah masa prasejarah Inggris, hingga saat ini. Beberapa lokasi dan kejadian bersejarah berada di sekitar monumen ini. Sebuah benteng Vespasian dibangun di jalan menuju Avon. Pada tahun 1923 dari ekskavasi yang dilakukan di Stonehengen ditemukan orang Saxon dari abad 7 Masehi yang dipenggal kepalanya. 

Fungsi dan Konstruksi Stonehenge


Dari hasil kerja para ahli sejarah dan arkeologi menunjukkan bahwa henge dan batunya disusun dalam bentuk tertentu untuk kepentingan astronomi. Banyak arkeolog lain percaya bahwa Stonehenge merupakan percobaan pengabadian bangunan yang terbuat dari kayu ke dalam bentuk batu. Hal ini karena banyaknya bangunan yang terbuat dari kayu di Dataran Salisbury seperti Tembok Durrington.


Beberapa peneliti lain berpendapat bahwa Stonehenge merupakan observatorium kuno. Apa pun religinya, Stonehenge didesain untuk memprediksi gerhana, titik balik matahari, waktu untuk matahari melewati khatulistiwa dan kejadian penting lainnya yang berkaitan dengan penanggalan dan matahari dan religi kontemporer.

Pada tahun 2012, sebuah teori memperkirakan bahwa monumen ini memang ditujukan untuk menyatukan orang-orang yang berbeda di Kepulauan Inggris. Teori ini memperkirakan bahwa monumen ini didirikan dengan menggunakan tenaga manusia yang sangat banyak dan perkakas yang sangat sederhana. 




Tidak ada komentar: