Tampilkan postingan dengan label keajaiban dunia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label keajaiban dunia. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 Maret 2014

Baaldek, Libanon. Situs Bersejarah peninggalan Romawi

Baalbek merupakan daerah bagian timur sungai Litani, yang sekarang berada di lembah Bekaa, Libanon dan 85 km dari Beirut. Kota Baalbek ini terletak pada ketinggian 3.800 kaki dpl. Sekarang kompleks ini bernama Baalbek, situs ini menarik karena merupakan bekas reruntuhan kuil Romawi yang memiliki koordinat pada 34°0′25″ LU 36° 12′ 14″ BT / 34,00694°LU 36,20389°BT. Situs ini merupakan bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Dan dikukuhkan sebagai bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO  pada tahun 1984 oleh UNESCO kawasan Jazirah Arab.


Dalam kawasan Baaldek ini terdapat kuil Heliopolitan Zeus yang kemudian dikenal dengan nama Kuil Jupiter Baal. Kuil menarik lainnya dari kawasan ini adalah kuil Bacchus yang dibangun pada akhir abad ke-2 pada masa pemerintahan Romawi oleh Antoninus Pius. Kuil utama, oleh orang Eropa disebut sebagai kuil Matahari, itu sebutan untuk kuil Jupiter Baal. Sedangkan kuil Bacchus yang lebih besar dari kuil Acropolis di Athena. Romawi memasuki daerah Baaldek sekitar tahun 64 SM.


Kuil Jupiter Baal yang bersejarah ini memiliki ruang Pengadilan, dan ruang ritual khusus kepada dewa matahari atau dewa Zeus. Sedangkan kuil Bacchus dikususkan sebagi tempat ritual pemujaan yang mana ruangan ini disediakan tempat anggur, dan menurut sejarawan kuil ini adalah tempat pemujaan yang lebih sakral karen orang yang akan melakukan pemujaan harus mabuk terlebih dahulu agar bisa bersatu dan bertemu dengan dewa.


Dilihat dari struktur bangunan dan gaya arsitekturnya, diyakini bahwa kuil ini merupakan kuil terbaik buatan Romawi dan merupakan kuil pemujaan yang utama terhadap tiga dewa yang berbeda. Dewa dewa itu adalah Heliopolis Fenisia Jupiter, Venus dan Markurius. Pembangunan kompleks Baaldek sendiri diperkirakan melalui tahapan berkelanjutan selama dua abad lamanya pada masa kejayaan Romawi di daerah ini.


Oleh beberapa peneliti bangunan ini merupakan dua buah karya yang berbeda yaitu Yunani dan Romawi, hal ini disimpulkan dari lapisan bangunan yang memiliki gaya berbeda. Baaldek yang memiliki beberapa candi yang mana dari reruntuhannya dapat disimpulkan masing-masing terbuat dari dua puluh empat Monolit, dari semuanya terdapat yang paling besar yang memiliki berat sampai 850 ton.


Kuil Jupiter merupakan satu bagian dari kuil Triad Baaldek yang memiliki ukuran paling besar. Kuil ini memiliki kolom yang dikelilingi Cella yang memiliki tinggi sampai dengan 20m. Sedangkan terasnya sendiri terbuat dari batu-batu besar yang beratnya sampai puluhan Ton.


Kuil lainnya yang megah adalah kuil Bacchus, nama kuil ini sendiri diambil dari adanya relief atau tulisan di dinding kuil yang menggunakan angka Bacchic. Sedangkan kuil lainnya yaitu kuil Venus dimana lebih dikenal dengan nama kuil Marcury, kuil ini memiliki oranamen yang khas di bagian tangganya.


Candi yang tidak kalah menarik lagi adalah candi atau kuil Odeon, yang terletak di sebelah selatan kuil Bacchus, yang sekarang dikenal dengan Boustan El Khan. Dan Odeon merupakan bagian mutakhir dari kompeks Baaldek.



Pada masa kekaisaran situs Baaldek merupakan tempat suci penyembahan dewa matahari. Dan kompleks ini dikaitkan sebagai kompleks keagamaan moderen yang megah pada zaman kuno. Disamping memiliki tempat peribadahan yang sakral, kompleks Baaldek di indikasikan sebagai tempat perlindungan Romawi dan merupakan kuil terbesar romawi yang telah dibangun. Yang memberikan kesaksian akan kejayaan Romawi.


Kehancuran kuil ini diindikasikan terjadi pada abad-abad berkembangnya islam. Sebelum islam masuk candi ini dinisbatkan oleh kristen sebagai bagian dari gereja kristen St. Barbara. Sedangkan islam sendiri pada tahun 634 M meyerang Suriah dan mengepung kota Baalbek. Dan islam membangun sebuah masjid dengan menggunakan dinding-dinding candi yang ada. dan sebagian candi digunakan oleh tentara islam sebagai benteng pertahanan. Dan selama kekuasaan Islam, situs dan monumen banyak yang hilang. Dan beberapa kali terjadi gempa dikawasan ini telah banyak meruntuhkan sebagian bagunan.


Penyelamatan terhadap situs ini sendiri mulai dikerjakan sekitar tahun 1960 sampai 1980 oleh pemerintah setempat. Baru pada tahun 1981-1983 dilakukan banyak penelitian di lokasi ini. Dan mulai tahun 1984 mendapatkan perbaikan situs dunia. Dan sekarang merupakan tempat ziarah dari berbagai penjuru Eropa.










Perhatikan saja manusia pada gambar di atas, jadi bayangkan sudah bagaimana besar kuil jupiter di atas. J L




Keajaiban Dunia, Situs Warisan Dunia UNESCO: Angkor Wat, Kamboja

Keajaiban Dunia, Situs Warisan Dunia UNESCO: Angkor Wat, Kamboja

Kerajaan Khmer terbentuk setelah mendapatkan dengan Angkor sebagai ibu kota kerajaan. Periode Angkor dimulai sejak tahun 802 M sampai tahun 1431 M, dengan raja pertama periode Angkor adalah dari kalangan Hindu yaitu Khmer Jayawarman. Berakhirnya Periode Angkor dikarenakan serangan dari Ayutthaya ke kota Angkor yang berdampak perpindahan penduduk angkor menuju Phnom Penh. Angkor kini merupakan Komplek Candi Hindu-Budha yang bersejarah, dan ditetapkan sebagai bagian dari Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1992 oleh UNESCO kawasan Asia-Pasifik.




Kompleks Angkor yang berupa reruntuhan Candi ini terletak diantara Danau Tonle Sap di selatan dan bukit Kulen di utara. Koordinat kompleks Angkor berada di 13024’LU, 103051’BT yang berada di wilayah negara Kamboja sekarang. Candi-candi di Angkor yang menggambarkan arsitektur kerajaan Khmer adalah candi Bayon dan Candi Angkor Wat.

Angkor merupakan kota pra-Industri yang rumit, dan juga menrupakan kota pra-industri terbesar di dunia. Kawasan kota ini dibangun di atas wilayah seluas 1000 meter persegi yang dipusatnya terdapat candi-candi yang megah dan agung.



Kemerdekaan kerajaan Khmer pada sekitar tahun 800 M ketika raja Jayawarman II berkuasa atas Kambujadesa yang merupakan Kamboja sekarang ini. Dan menetapkan ibukota kerajaan di Roluos atau pada masa itu bernama Hariharalaya yang terletak di ujung danau Tonle Sap.  Setatus raja Jayavarman berubah menjadi  Chakrawartin atau Penguasa jagat pada tahun 802 M yang artinya pemujaan dewa Shiwa merupakan pemujaan atas dirinya, sejak saat itulah dia mendapatkan gelar Dewaraja, begitu juga raja-raja setelah dia berkuasa. Sebelum adanya kerajaan Khmer, kawasan ini dipercaya sebagai kawassn yang terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil yang berada di kawasan negara Funan (sebagaimana disebutkan oleh sejarawan asal cina dalam buku catatan perjalanannya).


Pembangunan terbaik terjadi pada masa kerajaan Angkor yang beralirkan Hindu dilakukan oleh raja Yasowarman I yang naik tahta pada tahun 889 M. Raja ini selain membangun gerbang Angkor Thom raja Yasowarman I juga membangun kota baru yang disebut kota Yasodharapura, disamping itu dia juga membangun kembali penampungan air sebagaimana raja sebelumnya untuk kepentingan irigasi persawahan yang biasanya disebut dengan Baray.


Namun sebagian orang beranggapan Baray bukan untuk irigasi tapi untuk sibolisme mitologi Hindu yang mengelilingi Mahameru. Dimana Mahameru merupakan tempat bersemayamnya para dewa berdasarkan keyakinan umat Hindu. Dalam simbolisme Hindu ini, oleh raja Yasowarman I dilambangkan dengan Lingga yang merupakan candi Hindu di daerah bukit yang disebut Phnom Bakheng. Disamping itu raja ini juga membangun Kuil Hindu  tempat pertapaan Brahmana dan Asrama petinggi keagamaan Hindu.



Pembangunan kawasan purbakala Angkor diperkirakan terjadi antara tahun 900 sampai dengan 1200 M. Dimana pada kurun waktu itu banyak dibuat candi, dengan 72 candi utama dan beberapa kuil kecil yang tersebar di kawasan kerajaan Khmar. Tidak ada informasi yang jelas yang berkaitan dengan luas kerajaan, namun berdasarkan sebaran kuil-kuil dan candi di kawasan situs purbakala Angkor dapat disimpulkan luas daerah kerajaan sekitar 1.000 km persegi.


Sebagaimana telah disebutkan candi Angkor Wat merupakan candi terbessar bersama dengan Candi Bayon. Dimana candi Angkor Wat dibangun sekitar tahun 1113 sampai dengan 1150 M. Pada masa pemerintahan Raja Suryawarman II.

Pembangunan candi Angkor Wat ini memiliki tebok yang sangat panjang disetiap sisinya. Pembangunan candi Angkor Wat memiliki tujuan yang berbeda dari pembangunan candi sebelumnya, diaman Candi sebelumnya yang dibangun oleh raja-raja khmer hanya memuliakan dewa Shiwa. Sedangkan raja Suryawarman II beralirkan Waisnawa yaitu golongan yang lebih memuliakan dewa Wishnu.  Jadi candi ini disamping sebagai candi pribadinya dan tempat pemakamannya juga diperuntungkan untuk Dewa Wishnu dan disebut sebagai Vishnuloka. Candi Angkor Wat sendiri dihiasi Bas Relief yang menampilkan adegan dalam Mithologi Hindu, serta kegiatan kerajaan yang melambangkan kekuasaan raja.


Sepeninggalan raja Suryawarman tahun 1150 terjadi perebutan kekuasaan dan pemberontakan dalam tubuh kerajaan. Hal ini dimanfaatkan oleh kerajaan Champa (vietnam selatan), sehingga dia mengirim pasukannya memasuki Sungai Mekong dari jalur laut dan menyebragi Danau dan menyerang pusat kota kerajaan Khmer di Yasodharapura sekitar tahun 1177 M dan menghancurkan kota itu. Serangan ini menewaskan raja Tribhuwanidityawarman. Kemudian kerajaan Khmer dikuasai Cgampa dari tahun 1177 sampai dengan 1181 M.


Setelah serangan itu menewaskan seorang raja dan beberapa keluarga raja, seorang pangeran yang bernama Jayawarman menghimpun pasukannya dan pada tahun 1181 berhasil mengusir tentara Champa, dan pada tahun itu juga kerajaan Khmer kembali dibawah raja Jayawarman VII yang kemudian membangun kuil Bayon diatas reruntuhan kota Yashodarapura. Raja Jayawarman VII yang dikenal agung dan sangat mencintai rakyatnya ini menggambarkan kehidupan rakyatnya pada relief di candi Bayon. Dimana relief ini menggambarkan seluruh lapisan rakyat dan bahkan peristiwa pertempuran anatara dia dan Champa dilukiskan juga pada relief di Bayon. Disamping candi Bayon dia juga membuat benteng pertahanan yang baru dengan nama Angkor Thom di wilayah reruntuhan kota lama Angkor.


Di masa ini juga raja jayawarman VII membangun candi yang tidak kalah terkenalnya yaitu Preah Khan dan candi Prohm. Proyek pembangunan candi dan penambahan relief khusus pada candi-candi sebelumnya dilakukan. Candi Prohm sendiri dikhususkan sebagai persembahan untuk orangtuanya, sedangkan candi Preah Khan dibagun sebagai peringatan akan berpindahnya agama kerajaan dari hindu menjadi Budha. Semua candi yang sebelumnya adalah kuil-kuil agama Hindu beralih fungsi sebagai tempat ibadah agama Budha. Dengan melakukan renovasi pada relief yang menggambarkan dewa-dewa menjadi relief Budha, disamping itu banyak pula dibuat Arca Budha. Raja Jayawarman sendiri Beragama Budha Mahayana.

Namun proyek pem-Budha-an terhadap candi-candi hindu seperti Angkor Wat tidak berlangsung lama, karena raja setelah Jayawarman VII yaitu Indrawarman II  adalah seorang Hindu, sehingga pada masanya banyak arca Budha dihancurkan, dan kembalilah kerajaan Khmer menjadi kerajaan Hindu di Kamboja. Agama Hindu berkembang lagi dan dapat bertahan hingga abad ke 14M. Kemudian beralih lagi menjadi Budha aliran Theravada. Semua sejarah tentang kerajaan Khmer ini terungkap dari prasasti yang dibuat oleh seorang Cina bernama Zhou Dhaguan yang melakukan perjalanan untuk berdagang ke kamboja pada masa pemerintahan Indravarman III pada tahun 1296. Dimana Indravarman berkuasa antara tahun 1295 – 1307M.


Keruntuhan kerajaan khmer atau periode Angkor pada tahun 1460, ketika Angkor diserang secara terus menerus sejak tahun 1433 pada masa raja Barom Reacheall II oleh Ayutthaya. Pada abad ke 15 M, Angkor sudah menjadi kota sepi dan candi-candi termansuk candi Angkor Wat beralih fungsi menjadi Wihara Budha.


Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang sebab runtuhnya kerajaan ini, diantaranya teori yang dikemukakan oleh Zhou Daguan mengatakan kehancuran kerajaan Khmer itu karena serangan dari Ayutthaya dimana semua harta yang dimiliki kerajaan dibawa ke Ayutthaya, bahkan setiap rakyat yang memiliki bakat dan kemampuan dibawa secara paksa untuk bekerja di Ayutthaya.

Teori lainnya seperti yang dikemukakan oleh George Coedes, dia menyatakan kemerosotan agama merupakan sebab utama akan keruntuhan Angkor karena sejak perpindahan agamalah kerajaan ini menderita dari dalam negeri yang menyebabkan tetangganya berani menyerang kerajaan ini. Yang akhirnya membawa kwpada kehancuran. Pada penelitian berikutnya George Coedes menambahkan bahwa kehancuran Angkor terjadi karena perang yang terus-menerus baik sesama keluarga kerajaan atau dengan kerajaan lain, serta seringnya berpindah agama yang berdampak pada perubahan tempat agama secara langsung yang berdampak pada ketidak senangan masyarakt terhadap peemerintah.

Pendapat lain datang dari seorang sarjana dari australia yang meneliti lingkaran pohon yang sangat tua (pohon itu berumur sama dengan umur kerajaan angkor) dimana pendapat ini berdasarkan lingkaran pohon yang menunjukkan bahwa pada abad ke 15M terjadi kekeringan yang dahsyat dan berkepanjangan, yang berdampak pada kurangnya air, sehingga masyarakat meninggalkan kota angkor dan ini yang menyebaban pemerintahan di angkor terhapus.


Sekarang angkor dilindungi oleh pemerintah Kamboja sendiri dengan membentuk lembaga Authority for the Protection and Management of Angkor and the Region of Siem Reap yang didirikan pada tahun 1995.


Berikut ini adalah daftar raja-raja yang bertakhta di Angkor:
  • Jayawarman I(802-850)
  • Jayawarman II (850-877)
  • Indrawarman I (877-889)
  • Yasowarman I (889-900)
  • Jayawarman IV (928-942)
  • Rajendrawarman (944-968)
  • Jayawarman V (968-1001)
  • Suryawarman I (1002-1050)
  • Udayadityawarman II (1050-1066)
  • Harshawarman III (1066-1080)
  • Dharanindrawarman I (1107-1113)
  • Suryawarman II (1113-1150)
  • Dharanindrawarman II (1150-1156)
  • Yasowarman II (1156-1165)
  • Tribhuwaidityawarman (1165-1177)
Dikuasai oleh Champa: 1177-1181
  • Jayawarman VII (1181-1218)
  • Indrawarman II (1218-1243)
  • Jayawarman VIII (1243-1295)
  • Indrawarman III (1295-1307)
  • Srei Jayawarman (1307-1327)
  • Jayawarman IX (1327-1336)
  • Trosok Peam (1336-1340)
  • Nippean Bat (1340-1346)
  • Lompong Racha (1346-1351)
Kerajaan angkor kalah pada tahun 1351 dan dikuasai oleh Siam: 1352-1357
  • Soryavong (1357-1363)
  • Borom Reachea I (1363-1373)
  • Thomma Saok (1373-1393)
Dikuasai kembali selama beberapa bulan oleh Siam padatahun 1393
  • Barom Reachea II (1393-1463)
Berhasil ditaklukkan oleh Ayutthaya dari tahun 1460M.



Rabu, 05 Maret 2014

Istana Alhambra, Spanyol

Istana Alhambra, Granada, Spanyol : Bukti Sejarah Kejayaan Islam


Alhambra merupakan istana yang dibagun oleh Bani Ummayyah di bawah khalifah Muhammad bin Ahmar di Spayol. Alhambra sendiri merupakan sebuah kompleks Istana kekhalifahan yang merupakan benteng pertahanan sekaligus istana bagi khalifah Muhammad bin Ahmar. Alhambra dikukuhkan sebagai slah satu dari Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1984 dibawah UNESCO kawasan Eropa dan Amerika Utara.


Muhammad bin Ahmar merupakan dinasti terakhir dari kejayaan islam di Granada, Spanyol bagian Selatan yang dulu dikenal sebagai Andalusia. Muhammad sendiri adalah seorang dari bangsa Moor di Afrika Utara, beliau adalah keturunan langsung dari sahabat Nabi SAWSaid bin Ubaidah dari suku  Khazraj di Madinah.


Bangsa Moor adalah penguasa kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia (Spanyol), Daulah Bani Ahmar (1232-1492 M). Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Muhammad bin Ahmar atau Bani Nasr. Pembangunan Istana Alhambra dilakukan secara bertahap, antara tahun 1238 dan 1358 M. Istana ini dilengkapi taman juga bunga-bunga, Hausyus Sibb (Taman Singa) yang dikelilingi oleh 128 tiang yang terbuat dari marmer.

Kompleks istana Alhambra didirikan sekitar tahun 1238 M, yang semula merupakan sebuah benteng kecil sebagai pertahanan pasukan muslim di spanyol. Alhambra sendiri terletak di kawasan bukit La Sabica. Istilah Alhambra diambil dari bahasa Arab  yang berarti Istana Merah, dikarenakan hampir di seluruh bagian bangunan yang didirikan oleh Sultan Muhammad bin Ahmar, berwarna merah. Yang khas dari bangunan ini adalah pahatan ornament huruf Arab yang mewarnai di berbagai dinding dalam, bertuliskan "Laa ghaliba illalah" (tiada kejayaan selain Allah).



Istana Alhambra adalah simbol puncak kejayaan Islam di Spanyol. Islam masuk ke negeri ini dibawa oleh pasukan Islam pimpinan Thariq bin Ziyad yang dikirim raja muda Islam di Afrika, Musa bin Nusair. Pasukan Islam sendiri datang untuk memerdekakan Andalusia (Spanyol) dari kekacauan hebat atas permintaan Gubernur Ceuta, Julian. Thariq membawa sekitar 12.000 pasukan ke Gibralta pada Mei 711 M. Ia memasuki Spanyol lewat selat di antara Maroko dan Spanyol yang kemudian diberi nama sesuai dengan namanya, Jabal Thariq.


Tanggal 19 Juli 711 M pasukan Islam mengalahkan pasukan Kristen di daerah Muara Sungai Barbate, dan terus menguasai kota-kota penting –Toledo, Kordoba, Malaga, dan Granada, hingga akhirnya Spanyol berada di bawah kekuasaan Khilafah Bani Umayyah (Suriah). Sejumlah kerajaan Islam pun berdiri di Spanyol, seperti di Toledo (Raja Muda, 711-756 M), Malaga (Raja Hamudian, 1010-1057), Saragoza (Raja Tujbiyah, 1019-1039 dan Raja Huddiyah, 1039-1142), Valencia (Raja Amiriyah, 1021-1096), Badajos (Raja Aftasysyiyah, 1022-1094), Sevilla (Raja Abbadiyah, 1023-1069), dan Toledo (Raja Dzun Nuniyah, 1028-1039).




Alhambra merupakan bukti akan kejayaan Islam dimasa lalu, dimana islam mengalami masa kejayaan pada abat pertama hijriyah sampai dengan abad ke tujuh hijriah. Kekuasaan islam tersebar dari semenanjung arab ke timur hingga Persi, kebarat sampai dengan afrika utara, Turki dan Spanyol di Eropa. Jejak kebesaran islam kini hanya tinggal sebagai sebuah objek wisata berupa istana dengan tamannya yang indah. Selain Istana Alhambra yang sebagai Icon kebesaran Islam di Spanyol juga terdapat Masjid Cordoba yang kini telah dirubah menjadi Gereja Santa Maria de la Sede atau katedral “Virgin of Assumption”.


Di dalamnya terdapat berbagai ruangan yang indah, yaitu Ruangan Al-Hukmi (Baitul Hukmi), yakni ruangan pengadilan dengan luas 15 m x 15 m yang dibangun oleh Sultan Yusuf I (1334-1354); Ruangan Bani Siraj (Baitul Bani Siraj), ruangan berbentuk bujur sangkar dengan luas bangunan 6,25 m x 6,25 m yang dipenuhi dengan hiasan-hisan kaligrafi Arab. Sebagian besar atau seluruhnya dari dinding istana di hiasi dengan tulisan arab.


Ada pula Ruangan Bersiram (Hausy ar-Raihan), ruangan yang berukuran 36,6 m x 6,25 m yang terdapat pula al-birkah atau kolam pada posisi tengah yang lantainya terbuat dari marmer putih. Luas kolam ini 33,50 m x 4,40 m dengan kedalaman 1,5 m, yang di ujungnya terdapat teras serta deretan tiang dari marmer; Ruangan Dua Perempuan Bersaudra (Baitul al-Ukhtain), yaitu ruang yang khusus untuk dua orang bersaudara perempuan Sultan Al-Ahmar; Ruangan Sultan (Baitul al-Mulk); dan masih banyak ruangan-ruangan lainnya, seperti ruangan Duta, ruangan As-Safa’, ruangan Barkah, Ruangan Peristirahatan sultan dan permaisuri. Di sebelah utara ruangan ini ada sebuah masjid yakni Masjid Al-Mulk.





















Daulah Bani Ahmar bermula dari kerajaan kecil, namun dengan cepat menjadi kerajaan kuat dan megah, hingga berkuasa selama sekitar 2,5 abad. Selain keshalihan dan kecerdasan para pemimpinnya, kejayaan Daulah Bani Ahmar ditunjang oleh keadaan alam wilayah Granada yang termasuk bukit atau pegunungan yang indah, dengan ketinggian kurang lebih 150 m, dan luas kira-kira 14 ha. Dengan kondisi geografis demikian, daerah kerajaan ini sulit dimasuki musuh. Raja-raja Bani Ahmar sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Saat itu bidang pertanian dan perdagangan sangat maju.


Taman istana Alhambra demikian menakjubkan. Di dalam taman ini banyak sekali dijumpai kolam-kolam dengan air mancur di sana sini. Bahkan sejumlah arsitek taman terkemuka dunia mengakui bahwa taman istana Versailles di Perancis dan juga taman-taman di istana Inggris terinsiprasi oleh Gaya Arsitektur Alhambra.

Ada juga pendapat lain yang melihat para pemimpin dan raja-raja Islam di masa lalu, membangun taman-taman indah dengan kolam-kolamnya, air mancur dan sungai serta tanaman yang beraneka ragam buah dan bunganya karena terinspirasi ayat-ayat  Al-Quran (QS. Ar-rad  13: 35). Yang melukiskan indahnya Syurga.

Yang menyebabkan kerajaan ini jatuh adalah kerapuhan dari dalam, yakni sengketa yang terjadi di dalam kerajaan sendiri. Sultan Muhammad XII Abu Abdillah an Nashriyyah, raja terakhir Bani Ahmar, tidak berhasil mempertahankan kerukunan keluarga kerajaan. Akhirnya kerajaan melemah. Akibatnya, kerajaan pun tidak dapat bertahan ketika datang serangan dari dua buah kerajaan Kristen yang bersatu, Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella.
Pada pertengahan 1491, Raja Ferdinand V mengepung Granada selama tujuh bulan. Ia berhasil menguasai kota Malaga–kota pelabuhan terkuat di Andalusia, lalu Guadix dan Almunicar, Baranicar, dan Almeria. Basis kerajaan Bani Ahmar, Granada, pun akhirnya tunduk, tepatnya tanggal 2 Januari 1492 M/2 Rabiul Awwal 898 H. Kota ini diserahkan oleh raja terakhir Bani Ahmar, Abu Abdillah. Prosesi penyerahan Granada dilakukan di halaman Istana Alhambra.






































Keberhasilan Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella menguasai Granada, membuat Paus Alexander VI (1431-1503) yang terkenal dengan perjanjian Tordesillasnya tahun 1494 memberi gelar kepada raja dan ratu ini sebagai “Catholic Monarch” atau “Los Reyes Catolicos” atau Raja Katolik.


Perpustakaan-perpustakaan Islam dibakar. Bangunan-bangunan Istana dihancurkan. Barang-barang Istana dijarah. Kaligrafi dihapus. Mesjid Al-Mulk yang menjadi salah satu ikon Alhambra dijadikan gereja Katolik. Begitu juga Mesjid Kordoba yang megah dialihkan menjadi Gereja Santa Maria de la Sede.


Raja Prancis Count Sebastiani yang menguasai Spanyol memporak-porandakan benteng dan sejumlah menara pada 1812. Belakangan tentara Napoleon menambah kerusakan Alhambra karena menjadikan kawasan itu sebagai barak prajurit. Menurut Wikipedia, Napoleon bahkan berusaha meledakan seluruh komplek Istana.

Kejatuhan Daulah Bani Ahmar merupakan akhir sejarah kejayaan Islam di Spanyol. Pasca kejatuhan kerajaan Islam terakhir ini, umat Islam diberi dua pilihan: berpindah keyakinan (masuk Kristen) atau keluar dari tanah Spanyol.
Memasuki Abad 16,  Andalusia (Spanyol) yang selama 8 Abad dalam kekuasaan Islam, bersih dari keberadaan umat Islam. Kemegahan dan keindahan Istana Alhambra pun luntur setelah menjadi Istana Kristen. Meski demikian beberama sumber menyebutkan masih ada orang islam disana namun mereka hidup secara sembunyi dengan identitas kristen. Islam menggeliat bangkit ketika pemerintah Spanyol mengakui Islam sebagai agama resmi berdasarkan UU Kebebasan Beragama yang disahkan pada Juni 1967.


Agar pengunjung dapat memasuki kawasan istana Alhambra cukup merogoh koceng 13 Euro, memasukinya dapat kita tempuh melalui kota Valenicia dan Murcia atau dapat juga melalui Barcelona dan keluar melalui kota Madrid. Masuk ke dalam istana peninggalan Kerajaan Islam itu bagaikan masuk ke dalam masjid. Namun sekarang fungsinya tidak lagi digunakan sebagai masjid, melainkan pengunjung cuma melihat-lihat keagungan ornamen Islam di sana.