- Apa yang dimaksud dengan hipotesis?
 - Apa saya ciri-ciri hipotesis?
 - Apa saja kegunaan hipotesis?
 - Bagaimana cara menguji hipotesis?
 - Bagaimana cara menggali dan merumuskan hipotesis?
 
Pengertian hipotesis
Good dan scates (1954)
menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang
dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta
yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai
petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.
Trealese (1960) memberikan
definisi hipotesis sebagai suatu keterangan semnatara dari suatu fakta yang
dapat diamati. 
Kerlinger (1973)
menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan
antara dua atau lebih variabel[1].
Dari arti katanya,
hipotesis memang dari dua penggalan. Kata “HYPO” yang artinya “DI BAWAH” dan
“THESA”  yang artinya “KEBENARAN” jadi
hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa
Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.
Apabila  peneliti telah mendalami permasalahan
penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka lalu membuat
suatu teori sementara , yang kebenarannya masih perlu di uji (di bawah
kebenaran). Inilah hipotesis peneliti akan bekerja berdasarkan hipotesis.
Peneliti mengumpulkan data-datadata yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis.
Berdasarkan data yang terkumpul , peneliti akan menguji apakah hipotesis yang
dirumuskan dapat naik status menjadi teas, atau sebaliknya tumbang sebagai
hipotesis, apabila ternyata tidak terbukti.
Terhadap hipotesis yang
sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal yakni [2]
:
1.     
Menerima
keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir
penelitian).
2.     
Mengganti
hipotesis seandainya melihat tanda-tandatanda bahwa data yang terkumpul tidak
mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung).
Untuk mengetahui kedudukan
hipotesis antara lain [3]
:
1.     
Perlu di
uji apakah ada data yang menunjuk hubungan variabel penyebab dan variabel
akibat.
2.     
Adakah
data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada ,memang ditimbulkan oleh penyebab
itu.
3.     
Adanya
data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa menimbulkan akibat
tersebut.
Apabila
ketiga hal tersebut dapat dibuktikan , maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai
kedudukan yang kuat dalam penelitian.
G.E.R
brurrough mengatakan bahwa penelitian berhipotesis penting dilakukan bagi :
1.      Penelitian menghitung banyaknya sesuatu 
2.      Penelitian tentang perbedaan 
3.      Penelitian hubungan.
Kegunaan hipotesis
Kegunaan
hipotesis antara lain [4]:
1.      Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang
gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2.      Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan
yang langsung dapat diuji dalam penelitian.
3.      Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
4.      Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan
kesimpulan penyelidikan 
Jenis-jenis hipotesis 
Ada dua jenis
hipotesis yang digunakan dalam penelitian antara lain :
1.      Hipotesis kerja atau alternatif ,disingkat Ha,
hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya
perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan
hipotesis kerja
a)         
Jika... Maka...
b)        
Ada perbedaan
antara... Dan... Dalam...
c)         
Ada pengaruh...
Terhadap...
2.      Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho.
Hipotesis ini
menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh
variabel X terhadap variabel Y 
Rumusannya:
a)         
Tidak ada
perbedaan antara... Dengan... Dalam...
b)        
Tidak ada
pengaruh... terhadap... 
Saran untuk
memperoleh hipotesis:
1.      Hipotesis induktif 
Dalam
prosedur induktif, penelitian merumuskan hipotesis sebagai suatu generalisasi
dari hubungan-hubungan yang diamati 
2.      Hipotesis deduktif
Dalam
hipotesis ini,peneliti dapat memulai penyelidikan dengan memilih salah satu
teori yang ada dibidang yang menarik minatnya,setelah teori dipilih, ia lalu
menarik hipotesis dari teori ini.
Menggali dan merumuskan hipotesis 
Dalam
menggali hipotesis, peneliti harus [5]:
1)          
Mempunyai
banyak informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan jalan banyak
membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
2)          
Mempunyai
kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat-tempat, objek-objek serta
hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang sedang diselidiki.
3)          
Mempunyai
kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan lainnya yang sesuaia
dengan kerangka teori ilmu dan bidang yang bersangkutan.
Good dan
scates memberikan beberapa sumber untuk menggali hipotesis :
1)          
Ilmu
pengetahuan dan pengertian yang mendalam tentang ilmu
2)          
Wawasan
serta pengertian yang mendalam tentang suatu wawasan
3)          
Imajinasi
dan angan-angan
4)          
Materi
bacaan dan literatur
5)          
Pengetahuan
kebiasaan atau kegiatan dalam daerah yang sedang diselidiki.
6)          
Data yang
tersedia 
7)          
kesamaan.
Sebagai
kesimpulan , maka beberapa petunjuk dalam merumuskan hipotesis dapat diberikan
sebagai berikut :
1)          
Hipotesis
harus dirumuskan secara jelas dan padat serta spesifik
2)          
Hipotesis
sebaiknya dinyatakan dalam kalimat deklaraif dan berbentuk pernyataan.
Menguji hipotesis 
Menguji
hipotesis 
Sesuadah
hipotesis dirumuskan , hipotesis tersebut kemudian diuji secara empiris dan tes
logika.
Untuk
menguji suatu hipotesis ,peneliti harus [6]
:
1)          
Menarik
kesimpulan tentang konsekuensi-konsekuensi yang akan dapat diamati apabila
hipotesis tersebut benar.
2)          
Memilih
metode-metode penelitian yang mungkin pengamatan , eksperimental, atau prosedur
lain yang diperlakukan untuk menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi
atau tidak.
3)          
Menerapkan
metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk menunjukkan
apakah hipotesis tersebut didukung oleh data 
atau tidak.
 
[1] Drs. Arief Furchon, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Usaha
Nasional, Surabaya: 1982, hal. 126 
[2] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktika, Rineka Cipta, Jakarta: 1997, hal. 72
[3] Ibid, hal. 73
[4] Moh.Nazir,ph. D. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia,
Jakarta: 2003, hal 151
[5] Ibid, hal. 133
Tidak ada komentar:
Posting Komentar