Bismillahirrohmanirrohim,
Tulisan ini bermula dari
seorang teman saya yang menanyakan tentang Ahlul Bait, dia bilang “kamu ini
kayak syi’ah saja memuji keturunan Nabi”
dan dia menanyakan tentang perkara ini dari mana asal mulanya, dan saya
jawab “jujur saja, saya bukanlah Syi’ah, saya InsaAllah Ahlussunnah wal
Jam’ah.” Kalau difinisi anda tentang Syi’ah hanya berlandaskan itu saja maka
anda sudah keliru. Agar tidak terlalu menggurui, maka dari itulah saya menulis
ini di Blog Agar siapa yang mau tau bisa membacanya tanpa saling
menjustifikasi.
Dan masalah jarangnya
dalil naqli yang membahas tentang ini saya konfirmasikan kepada bapak Habib Hasyim
AlHaddar, beliau mengatakan: “kurangnya pustaka kita tentang Ahlul bait itu
bukan karena tidak ada dasar, tapi itu semua kami (Ahlul Bait-pen) semua
memiliki alasan tersendiri. Hadits2 itu banyak sekali yang membahas tentang
kedudukan Ahlul Bait, namun kami tidak ingin menyombongkan diri dengan
menyandang gelar Ahlul Bait, dan Dalil-dalil yang dikeluarkan oleh Datuk kami
(Muhammad SAW) lebih banyak di konsumsi oleh kalangan kami. Kami tidak ingin di
muliakan dan kami tidak mau hal-hal semacam ini kemudian membuat kami sombong”.
Rasulullah SAW
bersabda :
أحبوا الله لما
يغذوكم من نعمه , وأحبوني لحب الله , واحبّوا أهل بيتي لحبّي
Cintailah Allah SWT atas
nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada kalian, cintailah aku berdasarkan kecintaan
kepada Allah SWT, dan cintailah ahlu baitku berdasarkan kecintaan kepadaku ( Sunan
al-Tirmidzi : 5/664) .
Rasulullah SAW bersabda :
لكّل شيء اساس .
و أساس الإسلام حبنا أهل البيت
Segala sesuatu
ada azasnya, dan azas agama Islam adalah mencintai kami ahlu bait.( Al-Mahasin :1/247).
Ketika turun ayat:
"Katakanlah wahai Muhammad, Aku tidak meminta balasan apapun dari kalian
kecuali mencintai kerabat." Kemudian Ibnu Abbas ra bertanya pada Rasulullah:
Wahai Rasulullah, siapakah yang dimaksud dengan kerabat yang wajib kami cintai?
Rasulullah SAW menjawab: Ali, Fatimah, dan anak keturunannya.
Rasulullah SAW bersabda :
أذكركم الله في
أهل بيتي , أذكركم الله في أهل بيتي ¸ أذكركم الله في أهل بيتي
Aku ingatkan kalian dalam
masalah ahlu baitku, Aku ingatkan kalian dalam masalah ahlu baitku, Aku
ingatkan kalian dalam masalah ahlu baitku.( Shahih
Muslim :4/1873).
Rasulullah SAW
bersabda :
أدبوا أولادكم
على ثلاث خصال : حبّ نبيكم , وحبّ أهل بيته , وقراءة القرآن .
Didiklah
anak-anakmu atas tiga perkara : Mencintai Nabi kalian, mencintai ahlu baitnya
dan membaca alquran (Al-Showaiq al-Muhriqah : 172).
Ibnu Taimiyah rahimahullah
mengemukakan suatu hadis yang menyentuh peringatan Rasulullah SAW kepada para
sahabat Baginda: "Janganlah kalian berselawat untukku dengan Selawat
Batra." Para sahabat bertanya "Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud
dengan Selawat Batra?". Baginda menjawab :"Kalian mengucapkan: Ya
Allah, limpahkan selawat kepada Muhammad, lalu kalian berhenti di situ!
Ucapkanlah : "Ya Allah, limpahkanlah selawat kepada Muhammad dan kepada
Aal Muhammad".
Rasulullah SAW bersabda :
النجوم أمان
لآهل الأرض من الغرق و أهل بيتي أمان لامتي من الاختلاف
Bintang-bintang
adalah petunjuk bagi penduduk bumi dari kesesatan, dan ahlu baitku pengaman
bagi ummatku dari perselisihan. (Al-Mustadrak ‘Ala
Shahihain : 3/162)
Dari Zaid bin Arqam berkata, ‘Dahulu saya bersama Rasulullah SAW maka
lewatlah Fathimah yang keluar dari rumahnya menuju ke kamar Nabi SAW dan
bersamanya terdapat kedua anaknya Hasan dan Husein dan Ali bin Abi Thalib
mengikuti mereka. Kemudian Nabi SAW memandang mereka dan bersabda : “Siapa yang mencintai
mereka berarti telah mencintai aku, dan siapa yang membenci mereka berate telah
membenci aku’’.( Tarikh Damsyiq : 91)
Rasulullah SAW bersabda
:
أساس الاسلام
حبي وحب أهل بيتي
Asas agama Islam adalah mencintaiku dan mencintai ahlu baitku. (al-Dur al-Mansur : 6/7 dan Kanz al-Ummal :12/105 )
Dari Ali bin Abi Thalib, ‘Rasulullah SAW berkata kepadaku : ‘Wahai Ali,
Islam itu telanjang, bajunya adalah taqwa, pemimpinnya adalah petunjuk,
hiasannya adalah sifat malu, tiangnya adalah sifat wara’, hartanya adalah amal
soleh dan azas Islam adalah mencintaiku dan ahlu baitku’.( Kanz
al-Ummal :13/645)
Diriwayatkan oleh Zaid bin Al-Arqam
RA menyebut: "Kutinggalkan di tengah kalian dua bekal. (Yang pertama):
Kitabullah, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya terang. Hendaklah kalian
ambil dan berpegang teguh padanya dan (kedua), Ahli Baitku. Kalian kuingatkan
kepada Allah mengenai Ahli-Baitku! Kalian kuingatkan kepada Allah mengenai
Ahli-Baitku!"
Rasulullah SAW bersabda
:
حب آل محمد يوما
خير من عبادة سنة ومن مات عليه دخل الجنة
Mencintai keluarga
Muhammad (ahlu bait) satu hari lebih baik daripada ibadah satu tahun, dan siapa
di antara kamu meninggal dalam mencintainya masuk surga’. (Nur al-Abshor : 127)
Dari Imam Ali
bin Abi Thalib, Rasulullah SAW memegang tangan Hasan dan Husein dan bersabda :
من أحبني و أحب
هذين و أبا هما وأمهما , كان معي في درجتي يوم القيامة
Siapa yang mencintai aku
dan mencintai kedua anak ini serta ayah dan ibu dari keduanya, sesungguhnya ia
bersamaku dalam derajatku di hari kiamat. (Musnad Ahmad :1/77, Sunan Tirmidzi : 5/641 dan Fadhail
al-Sahabah : 2/694).
Rasulullah SAW bersabda :
لا يؤمن عبد حتى
أكون أحب اليه من نفسه , و أهلي أحب اليه من أهله , وعترتي
أحب اليه من
عترته , و ذاتي أحب اليه من ذاته
Seorang hamba Allah tidak
akan sempurna imannya sebelum kecintaannya kepadaku melebihi kecintaannya
kepada dirinya sendiri, sebelum kecintaanya kepada keluargaku melebihi
kecintaannya kepada keluarganya sendiri, sebelum kecintaannya kepada
keturunanku melebihi kecintaannya kepada keturunannya sendiri, dan sebelum
kecintaannya kepada dzatku melebihi kecintaannya kepada dzatnya sendiri’. (Al-Mu’jam al-Kabir : 7/86).
Dari Yazid bin Hayan,
katanya: "Saya berangkat bersama Hushain bin Sabrah dan Umar bin Muslim ke
tempat Zaid bin Arqam r.a. Ketika kita sudah duduk-duduk di dekatnya, lalu
Hushain berkata padanya: "Hai Zaid, engkau telah memperolehi kebaikan yang
banyak sekali. Engkau dapat kesempatan melihat Rasulullah s.a.w., mendengarkan
Hadisnya, berperang besertanya dan juga bersembahyang di belakangnya. Sungguh-
sungguh engkau telah memperolehi kebaikan yang banyak sekali. Cubalah
beritahukan kepada kita apa yang pernah engkau dengar dari Rasulullah s.a.w.
Zaid lalu berkata: "Hai anak saudaraku, demi Allah, sungguh usiaku ini
telah tua dan janji kematianku hampir tiba, juga saya sudah lupa akan
sebahagian apa yang telah pernah saya ingat dari Rasulullah s.a.w. Maka dari
itu, apa yang saya beritahukan kepadamu semua, maka terimalah itu, sedang apa
yang tidak saya beritahukan, hendaklah engkau semua jangan memaksa-maksakan
padaku untuk saya terangkan." Selanjutnya ia berkata: "Rasulullah
s.a.w. pernah berdiri berkhutbah di suatu tempat berair yang disebut Khum,
terletak antara Makkah dan Madinah. Beliau s.a.w. lalu bertahmid kepada Allah
serta memujiNya, lalu menasihati dan memberikan peringatan, kemudian bersabda:
"Amma Ba'du, ingatlah wahai
sekalian manusia, hanyasanya saya ini adalah seorang manusia, hampir sekali
saya didatangi oleh utusan Tuhanku - yakni malaikatul-maut, kemudian saya harus
mengabulkan kehendakNya - yakni diwafatkan. Saya meninggalkan untukmu semua dua
benda berat - agung - iaitu pertama Kitabullah yang di dalamnya ada petunjuk
dan cahaya. Maka ambillah amalkanlah - dengan berpedoman kepada Kitabullah itu
dan peganglah ia erat-erat." Jadi Rasulullah s.a.w. memerintahkan untuk
berpegang teguh serta mencintai benar-benar kepada kitabullah itu.
Selanjutnya beliau s.a.w.
bersabda: "Dan juga ahli baitku. Saya memperingatkan kepadamu semua untuk
bertaqwa kepada Allah dalam memuliakan ahli baitku, sekali lagi saya
memperingatkan kepadamu semua untuk bertaqwa kepada Allah dalam memuliakan ahli
baitku."
Hushain lalu berkata kepada Zaid:
"Siapakah ahli baitnya itu, hai Zaid. Bukankah isteri- isterinya itu
termasuk dari golongan ahli baitnya?" Zaid menjawab: "Ahli baitnya
Rasulullah s.a.w. ialah Ahli keluarga keturunan - Ali, Alu Aqil, Alu Ja'far dan
Alu Abbas." Hushain mengatakan: "Semua orang dari golongan mereka ini
diharamkan menerima sedekah." Zaid berkata: "Ya, benar."
(Riwayat Muslim)
Sebuah hadis riwayat Al Hakim dan disahihkan
oleh Bukhari & Muslim menyebut: "Bintang-bintang merupakan (sarana)
keselamatan bagi penghuni bumi (yang sedang belayar) dari bahaya
tenggelam/karam sedangkan Ahlul Baitku sarana keselamatan bagi umatku dari
perselisihan (dalam agama). Bila
ada satu kabilah Arab yang membelakangi Ahlul Baitku, mereka akan berselisih, kemudian
menjadi kelompok iblis".
Rasulullah SAW bersabda :
اعلم أنّ أول
عبادته المعرفة به … ثم الإيمان بي و الاقرار بأنّ الله أرسلني الى كافة
الناس بشيرا و
نذيرا وداعيا الى الله بإذنه و سراجا منيرا , ثم حب أهل بيتي الذين
أذهب الله عنهم
الرجس وطهرهم تطهيرا
‘Ketahuilah bahwasanya awal ibadah itu adalah mengenal
Allah … kemudian beriman kepadaku dan berikrar bahwasanya Allah SWT telah
mengutus aku kepada seluruh manusia sebagai pembawa berita baik dan peringatan,
dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya
yang menerangi, kemudian (sebagai awal ibadah adalah) mencintai ahlu baitku
yang Allah telah hilangkan atas mereka segala dosa dan membersihkannya se
suci-sucinya‘. (Makarim al-Akhlaq : 2/363).
Rasullalla SAW
bersabda "Umatku yang pertama kali aku beri pertolongan (Syafa'at) kelak
di hari Kiamat, adalah yang mencintai Ahli bait-ku."(H.R. al-Dailami)
Dari Abdul Muthalib ibnu Rab'ah ibnul Khariif, katanya
Rasulullah SAW telah bersabda: "Sesungguhnya sedekah itu berasal dari
kotoran harta manusia dan ia tidak dihalalkan bagi Muhammad mahupun bagi
keluarga Muhammad." (HR Muslim)
Tentang hadis ini, Imam Nawawi memberikan penjelasan: "Kotoran manusia ertinya zakat membersihkan harta dan jiwa mereka". Allah SWT berfirman: "Ambillah zakat dari sebahagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka."(QS. At-Taubah : 103)
Tentang hadis ini, Imam Nawawi memberikan penjelasan: "Kotoran manusia ertinya zakat membersihkan harta dan jiwa mereka". Allah SWT berfirman: "Ambillah zakat dari sebahagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka."(QS. At-Taubah : 103)
Rasulullah SAW bersabda :
من اراد التوكل
على الله فليحب أهل بيتي , … و من اراد الحكمة فليحب اهل بيتي ,
…
فوالله ما احبّهم احد الا رنح الدنيا و الاخرة
Siapa yang ingin
bertawakkal kepada Allah maka cintailah ahlu baitku, … siapa yang ingin menemukan
hikmah maka cintailah ahlu baitku, … demi Allah tidaklah seorang mencintai
mereka kecuali ia akan beruntung di dunia dan akhirat. ( Yanabi’
al-Mawaddah : 2/332)
Rasulullah SAW bersabda :
لا يحبنا أهل
البيت الا مؤمن تقي , ولا يبغضنا الا منافق شقي
Tidak ada yang
mencintai kami ahlu bait kecuali orang yang beriman dan bertaqwa, dan tidak ada
yang membenci kami kecuali orang munafik dan durhaka. (Dzakhair al-Uqba : 218 dan al-Showaiq al-Muhriqah : 230)
Jabir RA mendengar Saidina Umar Al-Khattab RA
berkata kepada orang ramai ketika beliau mengahwini Ummu Kalthum binti Ali bin
Abu Talib : "Tidakkah kalian mengucapkan selamat untukku? Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Semua sabab (kerabat)
dan nasab (salasilah keturunan) akan terputus pada hari kiamat kelak kecuali
kerabat dan nasabku." (HR At-Thabrani)
Rasulullah SAW bersabda :
الزموا مودتنا
أهل البيت , فإنه من لقي الله يوم القيامة و هو يودنا دخل الجنة بشفاعتنا
Hendaklah kalian tetap
memelihara kasih sayang dengan kami ahlu bait, karena orang yang bertemu dengan
Allah (pada hari kiamat kelak) dalam keadaan mencintai kami, ia akan masuk
surga dengan syafaat kami.( Majma’ al-Zawaid : 9/172 dan Al-Mu’jam al-Ausath :3/26 )
Abu Hurairah RA berkata bahawa Rasulullah SAW
pernah bersabda: "Orang yang terbaik di antara kalian ialah orang yang
terbaik sikapnya terhadap keluargaku setelah aku tiada."
Rasulullah SAW bersabda :
شفاعتي لآمتي من
أحب أهل بيتي
Golongan umatku yang akan mendapat syafaatku
adalah mereka yang mencintai ahlu baitku.( al-Jami’
al-Shagir :2/49 dan Tarikh Baghdad : 2/146)
Saidina Ali KW menemui Rasulullah SAW
yang telah menghampar selembar selimut, lalu baginda duduk atasnya bersama
Saidina Ali, Sayidatina Fatimah, Saidina Hasan dan Saidina Hussein. Kemudian
Baginda bersabda : "Ya Allah, redhailah mereka sebagaimana aku redha
kepada mereka." Rasulullah SAW pernah bersabda: "Yang paling aku
cintai di antara ahlul-baitku adalah Al-Hasan dan Al-Hussein." (HR
At-Tirmidzi) Rasulullah SAW juga pernah bersabda mengenai Saidina Hasan:
"Ya Allah, sesungguhnya aku mencintainya, maka cintailah dia, dan
cintailah siapa yang mencintainya."(HR Muslim)
Rasulullah SAW bersabda :
أربعة أنا شفيع
لهم يوم القيامة : المكرم لذريتي , والقاضي لهم حوائجهم , والساعي لهم في أمورهم
عند ما اضطرّوا إليه , و المحب لهم بقلبه و لسانه .
‘Empat golongan akulah
yang akan memberinya syafaat di hari kiamat, yaitu : ‘Orang yang memuliakan
keturunanku, orang yang membantu menutup kebutuhan mereka, membantu mereka
dalam urusan-urusan mereka ketika mereka membutuhkannya, dan orang yang
mencintai mereka dengan hatinya yang tulus dan dengan kata-katanya. (Ihya
al-Mait : 52)
Rasulullah SAW bersabda, dari Imam Malik
rahimahullah yang berasal dari Nu'aim Al-Mujmar, sepertimana berikut: "Ya
Allah, limpahkanlah selawat kepada Muhammad, kepada para isteri dan anak-cucu
keturunan beliau." Terdapat
sebuah hadis daripada Ibnu Humaid As-Saidi yang bermaksud: "Ya Allah,
limpahkanlah selawat kepada Muhammad, kepada isteri-isterinya, dan kepada
anak-cucu keturunannya." Sebuah hadis lain pula menyebut: "Ya Allah,
limpahkanlah selawat kepada Muhammad dan Aal (Ahli-bait) Muhammad.”
Rasulullah SAW bersabda :
من مات على حب
آل محمد مات شهيدا , ألاو من مات على حب آل محمد مات مغفورا
له , ألا و من
مات على حب آل محمد مات تائبا , ألا و من مات على حب آل محمد
مات مؤمنا
مستكمل الايمان
Barang siapa
meninggal dunia dalam keadaan mencintai keluarga Muhammad SAW, ia mati syahid.
Sungguh orang yang meninggal dunia dalam keadaan mencintai keluarga Muhammad SAW,
ia akan memperoleh ampunan atas doa-dosanya. Sungguh orang yang meninggal dunia
dalam keadaan mencintai keluarga Muhammad SAW, ia mati dalam keadaan diterima
taubatnya. Sungguh orang yang meninggal dunia dalam keadaan mencintai keluarga
Muhammad SAW, ia mati sebgai orang yang beriman dan sempurna imannya.( Tafsir
al-Kasyaf : 4/220-221)
Rasulullah SAW pernah bersabda: "Belum
sempurna keimanan seorang hamba Allah sebelum kecintaannya kepadaku melebihi
kecintaannya kepada dirinya sendiri; sebelum kecintaannya kepada keturunanku
melebihi kecintaannya kepada keturunannya sendiri; sebelum kecintaannya kepada
ahli-baitku melebihi kecintaannya kepada keluarganya sendiri, dan sebelum
kecintaannya kepada zatku melebihi kecintaannya kepada zatnya sendiri."
(HR Thabrani)
Dari Tufail dari Saidina Ali KW, Nabi SAW
bersabda: "Jika dunia ini hanya tinggal sehari sahaja, nescaya Allah akan
bangkitkan seorang lelaki dari keluargaku yang akan memenuhi dengan keadilan
sebagaimana ia telah dipenuhi dengan kezaliman."
Rasulullah SAW bersabda :
حبنا أهل البيت
يكفر الذنوب و يضاعف الحسنات
Mencintai kami
ahlu bait akan menghapuskan kesalahan dan melipatgandakan kebaikan.( Irsyad
al-Qulub : 253)
Darip Abu Dzar, menyatakan:
"Ahlul Baitku di tengah kalian ibarat bahtera Nuh. Siapa yang menaikinya
ia selamat dan siapa yang ketinggalan ia binasa." (HR Ahmad, Al-Hakim,
ibnu Jarir dan At-Thabrani)
Rasulullah SAW bersabda :
أكثركم نورا يوم
القيامة أكثركم حبا لآل محمد
Yang paling
banyak cahanyanya di antara kalian di hari kiamat adalah yang paling banyak
kecintaannya kepada keluarga Muhammad SAW. (SAWahid al-Tanzil : 2/310)
Dari Saidina Ali KW bahawa Rasulullah SAW
bersabda: "Barangsiapa mencintai kedua orang ini (yakni Saidina Hasan
& Saidina Hussein) dan ayah serta ibunya, maka ia bersama aku dalam
darjatku di Hari Kiamat." (HR Ahmad dan At-Tirmidzi)
Rasulullah SAW bersabda :
أما والله لا
يحب أهل بيتي عبد إلا أعطاه الله عز وجل نورا حتى يرد علي الحوض
Demi Allah, tidaklah
seorang hamba mencintai ahlu baitku kecuali Allah Azza Wa Jalla memberikannya
cahaya hingga ia bertemu di telaga Haudh.( SAWahid
al-Tanzil : 2/310).
Rasulullah SAW telah bersabda: "Dunia
tidak akan berakhir sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang lelaki dari
keluargaku yang namanya menyerupai namaku." (HR At-Tirmidzi).
Rasulullah SAW bersabda :
ألا ومن مات على
حب آل محمد بشّره ملك الموت بالجنة ثم منكر و نكير , ألا و من
مات على حب آل
محمد يزفّ الى الجنة كما تزف العروس الى بيت زوجــــــــــها ,
ألا و من مات
على حب آل محمد فتح له من قبره بابان الى الجنة , الا و من مــــات
على حب آل محمد
مات على السنّة و الجماعة
Sungguh barang siapa
meninggal dunia dalam keadaan mencintai keluarga Muhammad SAW, ia diberi kabar
gembira oleh malaikat maut akan masuk surga, kemudian diberi tahu pula oleh dua
malaikat yaitu Munkar dan Nakir. Sungguh orang yang meninggal dunia dalam keadaan
mencintai keluarga Muhammad SAW, ia akan diarak masuk surga seperti pengantin
perempuan di arak menuju rumah suaminya. Sungguh orang yang meninggal dunia
dalam keadaan mencintai keluarga Muhammad SAW, di dalam kuburnya ia akan
dibukakan dua pintu menuju surga. Sungguh orang yang meninggal dunia dalam
keadaan mencintai keluarga Muhammad SAW, ia mati dalam lingkungan sunnah wal
jamaah.( Tafsir Al-Kasyaf : 4/220-221)
Rasulullah SAW pernah bersabda: "Empat
golongan yang akan memperolehi syafaatku pada hari kiamat: Orang yang
menghormati keturunanku, orang yang memenuhi keperluan mereka, orang yang
berusaha membantu urusan mereka pada saat diperlukan, dan orang yang mencintai
mereka dengan hati dan lidahnya." (HR Ahmad)
Rasulullah SAW bersabda :
معرفة آل محمد
براءة من النار , وحب آل محمد جواز على الصراط , و الولاية
لآل محمد أمان
من العذاب
Mengenal keluarga Muhammad
SAW membebaskan dari sentuhan api nereka, mencintai keluarga Muhammad SAW
merupakan kemudahan dalam melewati jembatan sirathol mustaqim, mengikuti
keluarga Muhammad SAW aman dari azab neraka. (Tarikh Baghdad : 12/91 dan Faraidh al-Simthin : 2/242)
Dari Abu Said Al-Khudri RA, katanya, telah
bersabda Rasulullah SAW: "Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaanNya,
sesungguhnya seseorang tidak membenci kami Ahlul Bait, melainkan Allah akan
memasukkan mereka ke dalam neraka." (HR Al-Hakim)
Rasulullah SAW bersabda :
يرد عليّ الحوض
أهل بيتي ومن أحبهم من أمتي كهاتيت, يعني السبّابتين
Ahlu baitku
akan berkumpul ditelaga Haudh bersama umatku yang paling mencintai mereka
seperti ini (menunjukkan kedua jarinya yang saling menempel). (Maqatil Thalibiyin : 76 dan Dzakhoir al-Uqba : 18 )
Daripada Jabir ibnu Abdullah RA yang
menceritakan beliau sendiri mendengar dari Rasulullah SAW dalam suatu khutbah
antara lain menyebut: "Hai manusia, barangsiapa membenci kami, Ahlul Bait,
pada Hari Kiamat Allah akan menggiringnya sebagai orang Yahudi." (HR At-Thabrani)
Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda :
ألا إنّ مثل أهل
بيتي فيكم مثل سفينة نوح من قومه , من ركبةا نجا ومن تخلّف
عنةا غرق
Sungguh perumpamaan ahlu
baitku terhadap kalian sepeti perahu Nabi Nuh as, siapa yang menaikinya akan
selamat dan siapa yang meninggalkannya akan tenggelam. (Yanabi’ al-Mawaddah : 1/94 dan Al-Mustadrak ‘Ala Shaihain : 3/163 )
Rasulullah SAW bersabda :
نحن سفينة
النّجاة , من تعلّق بها نجا ومن حاد عنها هلك
Kami (ahlu
bait) ibarat perahu keselamatan, siapa yang mengikuti kami akan selamat dan
siapa yang menyimpang dari kami akan celaka.( Faraid
al-Simthin : 1/37)
Daripada Abdullah ibnu Umar RA yang
mengatakan: "Allah SWT menetapkan tiga `hurumat' (hal-hal yang wajib
dihormati dan tidak boleh dilanggar). Barangsiapa
menjaga baik-baik ketiga-tiga `hurumat' itu, Allah akan menjaga urusan agamanya
dan keduniaannya. Dan barangsiapa tidak mengendahkannya, Allah tidak akan
mengendahkan sesuatu baginya. Para sahabat bertanya: Apa tiga hurumat itu, ya
Rasulullah? Baginda menjawab: Hurumatul Islam, hurumatku dan hurumat
kerabatku." (HR At-Thabrani)
Rasulullah SAW bersabda :
إنّما مثل أهل
بيتي فيكم مثل باب حطّة في بني إسرئيل , من دخله غفر له
Sesungguhnya perumpamaan
ahlu baitku seperti pintu pengampunan dosa Bani Israil, siapa yang masuk ke
dalamnya diampuni dosanya. (Al-Shawaiq al-Muhriqah : 152)
Perkataan tentang pintu kebebasan
Bani Israil adalah isyarat yang diambil dari firman Allah SWT kepada Bani
Israil dalam surat al-Baqarah ayat 58 : “Dan masukilah pintu gerbangnya sambil
bersujud, dan Katakanlah: “Bebaskanlah kami dari dosa”, niscaya kami ampuni
kesalahan-kesalahanmu.
Rasulullah SWT telah menegaskan dalam sabda Baginda: "Siapa
yang membenci Ahlul Bait, ia adalah seorang munafik." (HR Ahmad)
Rasulullah SAW bersabda :
النجوم أمان
لآهل السماء فإذا ذهبت النجوم ذهب اهل السماء , واهل بيتي أمان لأهل الارض فإذا
ذهب اهل بيتي ذهب اهل الارض
Bintang adalah
pengaman bagi penduduk langit, jika bintang musnah maka musnahlah penduduk
langit. Ahlu baitku pengaman bagi penduduk bumi, jika musnah ahlu baitku maka
musnahlah penduduk bumi. (Yanabi’ al-Mawaddah
: 2/17)
Abu Dzar Al-Ghifari RA mengatakan bahawa ia
mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Jadikanlah Ahlul Baitku bagi kalian
sebagai kepala bagi jasad dan sebagai dua belah mata bagi kepala."
Berkata Aisyah
ra, ‘Sesungguhnya laki-laki yang paling dicintai Rasulullah SAW adalah Ali as,
aku melihat dia dalam surban Rasul SAW bersama Fathimah, Hasan dan Husein. Maka
Rasul SAW berkata : “mereka adalah ahlul
bait-ku” (Tarikh Damsyiq : 2/163-164)
Ibnu Abbas RA berkata bahawa Rasulullah SAW
pernah bersabda: "Cintailah Allah atas kenikmatan yang diberikanNya
kepadamu sekelian dan cintailah aku dengan mencintai Allah dan cintailah Ahlul
Baitku kerana mencintaiku." Dalam
sebuah hadis dari Saidina Ali KW, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Di
antara kalian yang paling mantap berjalan di atas sirath ialah yang paling
besar kecintaannya kepada Ahlul Baitku dan para sahabatku."
Rasulullah SAW bersabda, firman Allah SWT : ‘Bertasbih kepada Allah di rumah-rumah
yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya” Rasul
SAW ditanya : apakah yang dimaksud dengan ‘rumah-rumah’ dalam ayat tersebut. Rasul
SAW menjawab, ‘rumah para Nabi’. Berkata Abubakar RA., ‘ Ya
Rasulullah, apakah ini termasuk rumah mereka (Ali dan Fathimah) ? Berkata Rasul
SAW, ‘Ya. (Ruh al-Ma’ani : 18/174 dan Al-Dur al-Mansur :5/50 ).
Nah itulah beberapa hadis yang sekiranya dapat membantu
terhadap pengetahuan akan kedudukan Ahlul Bait atau Zurriyat Rasul atau Anak
Cucu Rasulallah SAW. Disamping hadits tersebut dirujuk dalam kitab hadits,
namun ada juga yang dirujuk dari kitab para Ulama terdahulu. Disamping itu di bawah ini juga ada beberapa
ungkapan, atau pesan dari sahabat dan para Ahlul Bait rasul.
Beberapa hal yang mendasari kenapa Hadits2 tersebut lebih
banyak yang meriwayatkan adalah dari kalangan Ahlul bait, semua itu adalah
bentuk rendah hati Rasullallah SAW agar kelak cucu beliau tidak menyombongkan
diri.
Dibawah ini kami sertakan beberapa fatwa atau ungkapan dari
para sahabat serta anak cucu rasul sendiri.
1. Imam Ali bin
Abi Thalib berkata :
أحسن الحسنات حبنا , وأسوأ السيئات
بغضنا
Sebaik-baiknya kebaikan adalah cinta
kepada kami (ahlu bait), dan seburuk-buruknya kejahatan adalah benci kepada
kami (ahlu bait). Guror al-Hikam (1/211)
2. Imam Ali bin
Abi Thalib berkata :
أسعد الناس من عرف فضلنا و تقرّب الى
الله بنا وأخلص حبنا
Manusia yang paling bahagia adalah yang mengenal keutamaan
kami ahlu bait, mendekatkan diri kepada Allah dengan sebab kami dan yang ikhlas
dalam mencintai kami. (Guror al-Hikam :1/211)
3. Imam Ali bin Abi Thalib
berkata :
والله إنّ مثلنا في هذه
الامة كمثل سفينة نوح , وانّ مثلنا في هذه الامة كمثل باب حطّة
في بني إسرئيل
Demi Allah, sesungguhnya perumpamaan kami
(ahlu bait) di tengah-tengah ummat sepeti perahu Nabi Nuh as, dan sesungguhnya
perumpamaan kami (ahlu bait) di tengah-tengah ummat seperti pintu pengampunan
dosa Bani Israil.( Kanz al-Ummal : 2/434)
4. Imam Ali bin Abi Thalib
berkata :
“Sungguh keluarga
Muhammad saw adalah ibarat bintang di langit” (Nahj al-Balaghoh, khutbah no. 100)
5. Ali bin Abi Thalib as
berkata :
نحن بيت النبوّه , و معدن
الحكمه , أمان لأهل الأرض , ونجاة لمن طلب
‘Kami (ahlu bait) adalah ahli rumah kenabian,
tambang hikmah, pengaman bagi penduduk bumi dan keselamatan bagi yang
menginginkannya’ (Natsr al-Duror : 1/310)
6. Berkata Husein bin Ali
bin Abi Thalib as :
7.
إنّا أهل بيت النبوّه
‘Sesungguhnya Kami adalah ahlu bait kenabian’. (Al-Khowarizmi : 1/184)
8. Imam Ja’far al-Shaddiq berkata :
إنّ فوق كل عبادة عبادة , وحبنا أهل
البيت أفضل عبادة
Sesungghnya di atas setiap ibadah
ada ibadah yang lebih utama, dan mencintai kami ahlu bait adalah paling utama
ibadah’. (Al-Mahasin : 1/247)
9. Berkata Imam Ja’far
al-Shaddiq :
من احبنا أهل البيت , وحقق حبنا في
قلبه , جرت ينابيع الحكمة على لسانه
Siapa yang mencintai kami ahlu bait dan menguatkan
kecintaannya terhadap kami di dalam hatinya, maka akan keluarlah kata-kata
hikmah dari lisannya.( Al-Mahasin : 1/134)
10. Imam Muhammad
al-Baqir berkata :
حبنا إيمان , وبغضنا كفر
‘Mencintai kami (ahlu bait) adalah tanda keimanan, dan
membenci kami adalah tanda kekufuran’. (Al-Mahasin : 1/247)
11. Imam Muhammad
al-Baqir berkata :
إنّما حبنا أهل البيت شىء يكتبه الله
في قلب العبد , فمن كتبه الله قلبه لم يستطع أحد
أن يمحوه , أما سمعت الله يقول : (
أولئك كتب في قلوبهم الايمان وأيّدهم بروح منه )
فحبنا أهل البيت من أصل الإيمان .
Sesungguhnya kecintaan kepada kami ahlu bait adalah
sesuatu yang telah Allah ditetapkan dalam hati seorang hamba, maka siapa yang
telah Allah tetapkan dalam hatinya tidak ada satupun yang dapat menahannya. Allah swt berfirman : ‘Mereka itulah orang-orang yang Allah
telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan
pertolongan yang datang dari pada-Nya’.( Al-Mujadalah : 22) Maka mencintai kami ahlu bait
merupakan dasar keimanan’. (Sawahid al-Tanzil : 2/330)
Dan Semoga Allah SWT memberikan kita kemudahan. Aamiin. Dan InsaAllah kami akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan Ahlul Bait pada postingan yang akan datang.
1 komentar:
ada tidak dijual kitab yang anda rujuk di Indonesia?
Posting Komentar