Rabu, 26 Februari 2014

Datangnya Syi’ah di Indonesia versi Syi’ah

Datangnya Syi’ah di Indonesia versi Syi’ah
Bissmillahirrohmanirrohim...
      pengantar

Pembahasan mengenai syiah sebenarnya berbarengan dengan pembahasan islam pada umumnya. Syiah secara bahasa syi’ah berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah Golongan, pengikut, pendukung, pecinta, dan atau firqah. Setelah wafatnya Ali RA, yang merupakan menantu dari Rasullallah SAW, maka gejolak peran politik dimulai dalam khazanah islam pada umumnya dan syi’ah (pecinta Ahlul Bait) pada khususnya. Pengangkatan Abu Bakar as Siddiq sebagai khalifah yang menggantikan Nabi Muhammad SAW sebagai kepala agama dan kepala Pemerintahan.

Pengikut Ali RA  mengklaim bahwa yang paling berhak menjadi khalifah adalah Ali RA. Hal ini didasari oleh beberapa pandangan. (1) Ali RA adalah menantu Rasullallah SAW, (2) Ali RA termansuk orang yang pertama-tama mengakui Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT, (3) Ali Ra adalah Ahlul Bait Nabi Muhammad SAW, dan semua kemuliaan beliau (Ali Ra) didasarkan atas hadits-hadits keutamaan Ahlul Bait dari Nabi SAW. Hadits-hadits yang membahas itu semua lebih sering disebut Hadis Tsaqalain. Beberapa hadits tersebut dapat pembaca lihat pada postingan sebelumnya.

Masuknya syi’ah di indonesia

Mayoritas umat islam sunni menganggap syi’ah sebagai pendatang baru di nusantara. Namun menurut teori penyebaran islam, syiah meyakini bahwa yang mula-mula masuk ke indonesia adalah islam syiah. Dasar pemikiran ini adalah teori gujrat. Dimana menurut teori ini islam masuk dari para pedagang gujrat yang merupakan syiah persia (menganut budaya persia). Itu artinya bahwa yang pertama masuk di indonesia adalah islam versi syiah (persia-gujrat).

Sedangkan hal yang sama disampaikan oleh Aboebakar Dajeh dalam bukunya yang berjudul Aliran syi’ah di Nusantara. Dimana dia mengemukakan “aliran Syi’ah-lah yang mula-mula masuk ke indonesia, melalui orang hindu yang telah masuk islam, dan yang terserak di pulau2 indonesia, ada yang termansuk madzhab Ahlul Bait dan ada kelompok yang menyeleweng dari itu...” .

Dan menurut kami hal ini merupakan pandangan yang lebih menggelobal, karena mengedepankan Madzhab Ahlul Bait, yang mana hal ini diakui oleh beberapa tokoh Syi’ah yang menyatakan bahwa ada tiga aliran besar yang masuk ke pulau sumatra dan jawa dimana yang pertama adalah orang Syi’ah dari Persia, kedua orang2 hadramout yang merupakan Dzurriyat Rasul yang sebenarnya adalah Islam Sunny bermadzabkan Syafi’i. Dan yang datang belakangan adalah dari golongan Wahabi.

Lebih lanjut menurut Aboebakar Dajeh bahwa bukan salaf yang datang pertama di indonesia namun orang-orang Syi’ah-lah yang datang, dan mungkin juga Salaf Syi’ah, lebih lanjut menurutnya adalah karena di kejar2 di semenanjung arab oleh bani Abbas di timur dan Bani Ummayyah di Barat.

Pada saat penyerangan terhadap kelompok Ali Ra ini maka banyak dari mereka yang keluar menuju Persia, Yaman, India, Pakistan dan ke tanah melayu. Dari kelompok yang melarikan diri ke Persia Ini kemudian berbaur dengan masyarakat India, dan dengan adanya pembantaian dari kaum lokal mereka melarikan diri ke gujrat kemudian masuk ke pulau sumatra. Dan sambil berdagang mereka menyebarkan agama Islam. Dimana agama sebelumnya adalah agama hindu yang datang dari india.
Iran dan Indonesia

Di sebuah perkuburan di Samudra-Pasai terdapat sebuah batu nisan ber tarikh 1420 M yang di atasnya tertulis Syair dari Sa’di seorang berkebangsaan iran. Dan banyak pula kuburan dari ulama-ulama berkebangsaan iran di wilayah Samudra dan pasai. Dan menurut beberapa pakar sejarah mengemukakan bahwa hubungan indonesia dengan persia atau iran sangat kuat dimasa lalu. Dimana lalulintas perdagangan terus berjalan dengan baik bahkan seringnya para pedagang pulang dan pergi untuk memperdagangkan barang mereka di nusantara.

Dalam hal lain dipercaya bahwa nama-nama raja di indonesia memiliki gelar yang sama dengan raja di iran. Bahkan dalam hal kepercayaan dan budaya di indonesia banyak menagdopsi budaya iran. Salah satu contohnya adalah tidak melakukan perkawinan di bulan syuro. Selain budaya juga ada sufisme yang berkembang di indonesia merupakan pengaruh langsung dari iran, karena banyak faham sufisme di indonesia menganut paham dan ajaran dari al-Ghazali, Jallaluddin ar rumi, al hallaj dan lainnya.

Kemana ulama Syi’ah?

Banyak ulama syiah yang telah menuangkan buah pikirnya ke dalam kitab-kitab, dan mereka meyakini bahwa ulama-ulama di bawah kekuasaan bani umayyah dan abbasiyah telah mengurangi hadits yang berkaitan dengan keistimewaan Ahlul Bait. Namun setelah para ulama syiah pergi ke timur jauh dan memperkuat jumlah dan pengikutnya maka mereka mulai memberontak terutama di wilayah iran yang merupakan basis mereka.

Dan diyakini bahwa banyak ulama syiah yang berada di indonesia akibat dari serangan pemerintah bani ummayyah. Hal ini diperkuat dengan banyaknya karangan ulama syiah di indonesia yang diterbitkan di iran.

Sistim pengajaran islam di indonesia

Syiah mengklaim bahwa pengajaran islam di indonesia pada masa-masa awal mengikuti para ulama Sunny namun dalam penerapan hukum dan penyelesaian masalah menggunakan cara syiah. Karena dinilai mampu untuk mengatasi masalah orang lokal yang beragama hindu. Dimana orang islam syiah yang berdakwah adalah orang hindu yang sudah islam. Hal ini juga diperkuat dengan paham kalangan sufi nusantara yang menaganut Mashaf Hululiyah.

Kemudian islam lokal di Indonesia banyak yang haji ke mekkah dan madinah dimana bersamaan dengan itu mereka mendapatkan pengajaran yang lebih komplit terhadap ajaran syiah pada ulama-ulama. Disamping itu banyak pula masyarakat indonesia yang pergi untuk mencari ilmu di iran dan pulang dengan memahami ajaran syiah. Dan oleh cendikiawan muda inilah islam di indonesia lebih maju dan pesat.

Syiah di Mesir dan pendudukan mesir oleh orang Sunny Syafi’i

Pada mulanya di mesir dengan adanya ahlul bait dan pemerintahan oleh bani Fattimiyah/ fatmiyah, kemudian beralih kekuasaan ke tangan mujahidin Sunny pengant madzhab syafi’i yang di pimpin oleh Salahudin al ayubi,,, atau yang dikenal oleh saladin. Dimana pada masanya ini banyak ulama Sunny syafii yang berdatangan ke india, persia, pakistan, sri langka dan indonesia. Dari sinilah berkembangnya ajaran madzhab syafi’i di mulai dan berkembang.

Tidak ada komentar: