Sabtu, 01 Maret 2014

Ahmadiyah : Mirza Ghulam Ahmad

Ahmadiyah : Mirza Ghulam Ahmad

Pendiri Jemaat Ahmadiyah bernama Hazrat Mirza Ghulam Ahmad. Nama asli-nya adalah Ghulam Ahmad. Karena dia adalah dari keturunan Moghul namanya menjadi Mirza Ghulam Ahmad. Namun dia lebih senang di panggil sebagai Ahmad saja. Menurut jamaah Ahmadiyah: Allah memberikan dia ilham dan selalu memanggilnya dengan nama Ahmad.

Mirza Ghulam Ahmad lahir di desa Qadian pada waktu subuh di rumah Ghulam Murtaza bertepatan dengan tanggal 13 februari 1835 M atau 14 Syawal 1250 H. Desa Qadian terletak di sebelah barat kota Lahore sekitar 57 km, dan 24 km dari kota  Amritsar di provinsi Punjab, India. Mirza Ghulam Ahmad dilahirkan kembar dengan saudari perempuan yang meninggal tidak lama setelah itu.

Orang yang mempercayainya dan masuk kedalam golongannya disebut Ahmadiyin. Ahmadiyin beranggapan dengan kelahiran Mirza Ghulam Ahmad kembar maka sempurnalah risalah ilahi dalam kitab agama islam bahwa Imam Mahdi akan lahir kembar.

Hazrat Ahmad as. adalah keturunan Haji Barlas, raja kawasan Qesh, yang merupakan paman AMirza Ghulam Ahmad Tughlak Temur. Tatkala AMirza Ghulam Ahmad Temur menyerang Qesh, Haji Barlas sekeluarga terpaksa melarikan diri ke Khorasan dan Samarkand, dan mulai menetap disana. Tetapi pada abad kesepuluh Hijriah atau abad keenambelas masehi, seorang keturunan Haji Barlas, bernama Mirza Ghulam Ahmadza Hadi Beg beserta 200 orang pengikutnya hijrah dari Khorasan ke India karena beberapa hal, dan tinggal di kawasan sungai Bias dengan mendirikan sebuah perkampungan bernama Islampur, 9 km jauhnya dari sungai tersebut.

Pada awalnya Mirza Ghulam Ahmad mendakwahkan dirinya sebagai Imam Mahdi atau Masih Mau’ud. Dia mengarang beberapa buku yang berkaitan dengan jihad dalam bahas Arab, Farsi dan Urdu. Golongan ini yang berpusat di Qadian mendirikan beberpa sekolah dan percetakan sebagai media penyiarannya. Dan sering kali Mirza Ghulam Ahmad ditentang oleh kaum Muslim Sunni, dan Kristen serta orang islam golongan Syi’ah.

Mirza Ghulam Ahmad belajar kepada beberapa guru diantaranya; Fazal Ilahi, Gul Ali Shah, dan fazal Ahmad. Diantara ilmu yang dia pelajari adalah Al-Qur’an, Saraf-Nahu, Mantik (logika), tarikat (kebatinan).

Ahmadiyin percaya bahwa Mirza Ghulam Ahmad mendapatkan Ilham pertama pada umurnya yang ke 40 tahun, waktu itu ketika ayahnya sedang sakit. Wahyi pertamanya turun pada tahun 1876. Bunyi Ilham itu adalah “Persumpahan demi Langit yang merupakan sumber takdir, dan Demi peristiwa yang akan terjadi setelah tenggelamnya matahari pada hari ini” dan ilham ini di turunkan karena ayahnya akan mati. Selanjutnya ahmadiyah percaya bahwa Mirza Ghulam Ahmad sering mendapatkan Ru’ya Shalihah (mimpi yang benar). Mirza Ghulam Ahmad ketika ditanya tentang ilham ini dia menjawab: dengan ilham ini Allah swt memberikan aku suatu berita yaitu “ayahmu di dunia ini akan wafat sekarang, dan mulai hari ini aku dari langit akan menjadi ayah bagimu” begitulah penjelasan Mirza Ghulam Ahmad mengenai Ilham pertamanya.

Beberapa ilham yang dia dapatkan diantaranya;
Ilham kedua :  “apakah Allah tidak cukup bagi Hamba-nya?”
Ilham ketiga : berkenaan dengan membela agama, karena ilham ini Mirza Ghulam Ahmad mengarang sebuah buku yang berjudul Bahrahiyn Ahmadiyah
Ilham keempat : “seorang nabi telah datang ke dunia, namun dunia tidak menerimanya”
Ilham ke lima : “akan datang kepadamu hadiah-hadiah dari tempat-tempat yang jauh, dan orang-orang banyak akan datang dari tempat-tempat yang jauh”
Ilham ke –enam : “Raja-raja akan mencari berkat dari pakaian-pakaianmu”
Ilham-ilham yang diteimanya berikutnya dia himpun dalam cetakan kedua dari buku Barahiyn Ahmadiyah.

Menurut penganut ahmadiyah, pada mulanya banyak pengikutnya yang ingin membaiat Mirza Ghulam Ahmad namun dia tolak. Baru setelah turun Ilham pada bulan Desember 1888 M dia diperintahkan untuk mengambil bai’at kepada jamaahnya. Bai’at pertamanya di kota Ludhiana tanggal 23 Maret 1889 dirumah Mia Ahmad Jaan. Dan orang pertama yang membaiatnya adalah Hz. Maulvi Nuruddin. Setelah peristiwa ini Ahmadiah resmi memberikan gelar AS pada nama Mirza Ghulam Ahmad sebagai singkatan dari “Alaihissallam” dan orang-orang yang membaiatnya disebutnya sebagai Sahabat Ahmad dan diberikan gelar Ra. Jadi Mz. Maulvi Nuruddin Ra adalah sahabat pertamanya.

Umat Islam percaya akan kedatangan nabi Isa As untuk yang kedua kalinya. Kemudian bertepatan pada tahun 1891 Mirza Ghulam Ahmad mendapatkan ilham dari Allah, yang menjelaskan bahwa “nabi Isa yang ditunggu untuk yang kedua kalinya sesungguhnya telah wafat, dan tidak akan datang lagi kedunia, yang akan datang sebagai penggantinya adalh orang yang datang dengan sifat dan cara seperti Nabi Isa” dengan ilham ini maka Mirza Ghulam Ahmad resmi mengklaim dirinya sebagai Nabi Isa As yang dijanjikan dengan nama Nabi Isa Israili . Hal ini berdampak pada Islam secara resmi menentangnya, dan di kecam sesat. Terlebih lagi serangan dari umat Kristiani yang sangat keras memusuhinya dan mengajaknya berdebat dan dimintai bukti akan apa yang dikatakannya. Dan Mirza Ghulam Ahmad tidak dapat menyembuhkan orang yang buta.

Perdebatan yang pernah dilaksanakan diantaranya pada tanggal 27 september 1891 dengan ahli Hadits Islam di laksanakan di Delhi. Dan perdebatan dilakukan di masjid Jami’ Delhi, dan Mirza Ghulam Ahmad membawa 12 orang Sahabat (seolah2 ingin sama dengan Nabi Isa As). Pada bulan Desember tahun 1891 perdebatan terjadi di tempat kelahiran Mirza Ghulam Ahmad di Desa Qadian. Kemudian 1 minggu setelah itu perdebatan di Kota Lahore. Perdebatan yang paling sengit adalah pada perdebatan antara Ahmadiyah dengan Kristen pada tahun 1893 di Amritsar.

Mirza Ghulam Ahmad wafat pada tanggal 26 Mei 1908 M pukul 10:30 di rumah sakit kota. Kemudian dibawa ke rumahnya pada hari itu tanggal 26 Mei di Qadian.  Berdasarkan wasiat dari Mirza Ghulam Ahmad maka yang Menggantikannya untuk membimbing umat adalah Mz. Maulvi Nuruddin. Dan semua jamaah membaiatnya sebagai khalifah.

Tidak ada komentar: