Penelitian secara garis besar diupayakan untuk menjawab masalah
yang ada. dalam hal ini apa saja yang disebut sebagai masalah? Masalah itu
dapat berupa:
-
Penyimpangan
apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi sesungguhnya, contoh;
seorang peneliti akan melihat bagaimana peningkatan aktifitas belajar siswa
dengan menggunakan media pembelajaran visual. Namun setelah diberikan
pembelajaran dengan media visual ternyata aktifitas belajar siswa tetap tidak
berubah bahkan menurun. Ini adalah contoh masalah di sekolah dimana seharusnya,
menurut teori belajar moderen media visual itu meningkatkan aktifitas belajar
siswa. Jadi disini ada penyimpangan antara apa yang seharusnya dengan yang
sebenarnya terjadi.
Hal penting sebelumnya adalah, seorang peneliti harus memahami
teori yang berkaitan dengan apa yang akan diteliti, sehingga peneliti memahami
gejala yang terjadi. Pada kasus diatas peneliti harus sudah memahami Strategi
dan Metode Pembelajaran baik itu teoritis maupun Empiris.
-
Penyimpangan
antara aturan dengan pelaksanaan. Misalnya; seorang peneliti akan melihat
bagaimana efek pemberian dosis obat tertentu terhadap pasien. Pemberian dosis
obat memiliki aturan yang dikeluarkan oleh ahli, namun peneliti melihat adanya
penyimpangan dosis yang diberikan dengan aturan semestinya. Ini termansuk
masalah. Dan peneliti perlu memahami segala sesuatu tentang obat dan dosisnya.
-
Penyimpangan
perencanaan dengan pelaksanaan. Contoh; disuatu daerah pemerintah merencanakan
pembangunan pembangkit listrik tenaga Angin. Namun pelaksana memutuskan untuk
tidak membangun pembangkit listrik tenaga angin melainkan pembangkit listrik
tenaga surya. Peneliti melihat ini sebagai suatu masalah, karena perancangan
tentu memiliki kriteria yang teruji namun berdasarkan hasil rapat rencana itu
gagal dan harus berubah. Tentu ini berdampak terhadap semua elemen baik
pelaksanaan maupun alat. Dan peneliti berencana melihat dampak perubahan ini
terhadap masyarakat.
Masalah juga dapat terjadi bukan
hanya dilihat dari segi peneliti saja. Para pemimpin suatu perusahaan atau
lembaga biasanya melihat masalahnya dengan lebih nyata dan objektif. Hal ini
berkaitan dengan masalah yang mendesak yang harus diselesaikan. Masalah jika
tidak diselesaikan akan berdampak lebih buruk.
Misalnya; disuatu sekolah terdapat
sekelompok anak yang memiliki minat belajar kurang, hal ini oleh sekolah
dianggap sebagai masalah yang harus dipecahkan. Sehingga sekolah dapat
menyarankan masalahnya kepada peneliti yang masuk untuk meneliti di sekolahnya.
Disini peneliti tidak perlu untuk menganalisi masalah yang ada, namun langsung
pada merumuskan masalah lapangan.
Suatu perusahaan mengalami penurunan
pendapatan selama beberapa tahun, meski telah melakukan berbagai strategi pasar
namun peningkatan tidak didapatkan perusahaan. Pimpinan perusahaan ingin
mengetahui titik lemah dan sebab terjadinya penurunan pendapatan. Sehingga
pimpinan perusahaan merekomendasikan masalahnya kepada peneliti untuk digali sebab
masalah yang timbuk. Jika tidak maka perusahaan berpotensi bangkrut.
Dalam kasus peneliti pemula, maka
peneliti yang memasuki kawasan perusahaan dapat melihat etos kerja kariawan,
fasilitas perusahaan yang memiliki kaitan dengan memajukan perusahaan. Dimana
peneliti akan melihat masalah sebagai suatu bentuk kegiatan peningkatan mutu.
Masalah penelitian juga dapat
dilihat dari hasil penelitian sebelumnya, meski tujuan utama kajian terdahulu
adalah untuk membedakan peneliti dengan peneliti lain namun kegiatan ini juga
dapat dijadikan sumber masalah baru. Misalnya dari hasil laporan penelitian
sebelumnya, peneliti sebelumnya mengangkat tentang “peranan kurikulum terhadap
kemajuan aktifitas sekolah”. Peneliti baru dapat menggunakan konsep teori yang
sama dalam penelitiannya dengan topik yang berbeda, misalnya “Peranan RPP dan
Silabus terhadap peningkatan aktifitas belajar siswa di sekolah X”
Penelitian tidak harus berangkat
dari maslah, namun semua penelitian harus berlandaskan masalah. Sekarang kita
lihat bagaimana proses penelitian pengembangan. Meskipun ini akan kita bahas
secara rinci nanti, namun ada baiknya kita melihat ilustrasi sederhana.
Misalanya penelitian atau sebuah jurnal mengangkat tema “ Mengntrol Lampu Rumah
dengan Aplikasi SMS dan Internet” hal ini dapat diperluas dengan langkah yang
lebih maju dan tentunya efektif. Seperti “Mengendalika seluruh prabotan rumah
dengan SMS”.
Sejauh ini kita membahas bagaimana
menggali masalah. Penggalian masalah kita akan lanjutkan lagi. Sekarang cukup
anda tahu bagaimana menemukan masalah penelitian. Pada bagian dua dengan judul
yang sama, akan kita lihat bagaimana keriteria suatu masalah yang baik. Dalam
arti baik untuk diteliti melalui penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar