Senin, 21 April 2014

Tahapan Penelitian Kuantitatif

Tahapan Penelitian Kuantitatif
Dalam suatu proses Penelitian, Peneliti yang menggunakan pendekatan Kuantitatif harus benar-benar memahami tahapan atau proses dalam Penelitian Kuantitatif. Berikut ini tahapan proses Penelitian Kuantitatif;
1.      Menamukan masalah
Karena Penelitian merupakan langkah untuk mengatasi masalah maka dalam Penelitian seorang Peneliti harus menemukan masalah apa yang akan diteliti. Dalam proses ini maka Peneliti perlu untuk memasuki lapangan dalam kegiatan penjajakan masalah, identifikasi maslah dilapangan. Dalam menemukan masalah ini seorang Peneliti melakukannya secara empiris (teramati) dan secara teori (pengkajian literatur).
2.      Merumuskan masalah dengan konkrit
Peneliti yang memasuki lapangan dan telah menemukan butir-butir masalah yang banyak dan beragam, selanjutnya memilih masalah mana yang akan diselesaikan atau masalah mana yang akan dimasukkan dalam topik Penelitiannya. Tentunya dalam merumuskan masalah seorang Peneliti harus berhati-hati memilih masalah Penelitiannya. Disamping dapat bertolak belakang dengan tempat Penelitian juga dikhawatirkan masalah yang diangkat terlalu luas dan sulit diteliti. Jadi dalam memilih masalah Penelitian, Peneliti perlu memperhatikan:
Pertama, apakah masalahnya benar-benar masalah atau hanya praduga saja, kedua; apakah masalahnya berdampak terhadap tempat mengambil masalah, ketiga; apakah lokasi atau lembaga tempat menggali masalahnya tertutup terhadap masalah itu, ke-empat; apakah sudah ada yang meneliti masalah itu (jangan berambisi untuk meneliti masalah yang benar-benar baru, telitilah masalah yang setidaknya pernah dibahas dalam Penelitian sebelumnya). Ke-lima; apakan Peneliti sudah memahami metodelogi Penelitian dan masalah yang akan diangkat, ke-enam; apakah Peneliti sanggup untuk menelitinya, sanggup dalam arti luas, memiliki tenaga, berhasrat, sumberdaya dan dana untuk meneliti cukup atau tidak.
3.      Membaca hasil Penelitian sebelumnya yang relevan
Berkaitan dengan topik yang anda ambil sebagai masalah penlitian anda harus memiliki konsep dasar yang kokoh. Disamping itu fungsi dari membaca hasil Penelitian adalah agar anda terhindar dari plagiat, dan tentunya membedakan anda dari Peneliti lain. Dan pada tahap ini anda harus melihat bahwa Penelitian anda benar-benar berbeda dan akan menghasilkan Penelitian yang memang penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
4.      Membaca teori dan konsep yang telah ada
Teori atau konsep yang berkaitan dengan rumusan masalah anda tentu memiliki banyak refrensi baik dari buku maupun internet. Namun sebagai dasar lebih baik menggunakan buku dari pada internet yang belum tentu akurat. Teori yang anda ajukan sebagai pembela atau pendukung anda bahwa anda telah siap untuk meneliti, hal ini juga yang akan menuntun anda dan membuat pembaca laporan anda yakin bahwa anda memang seorang Peneliti.
5.      Pengajuan hipotesis
Setelah tahapan di atas selanjutnya anda harus dapat mengajukan hipotesis dimana hipotesis pada Penelitian Kuantitatif harus sudah matang yang tidak dapat dirubah lagi, anda harus hati-hati melakukannya. Berbeda dengan Penelitian Kualitatif tidak memiliki hipotesis namun memiliki fokus kajian yang dapat dirubah karena Penelitian Kualitatif bersifat pleksibel.
6.      Merumuskan hubungan antar variabel
Merumuskan hubungan antar variabel tentunya tidak lepas dari hipotesis yang anda ajukan. Hubungan antar variabel dan berapa variabel yang akan dibuat itu tergantung dari bagaimana rumusan masalah dan hipotesis yang anda ajukan.
7.      Memilih strategi atau metode Penelitian
Setelah hubungan variabel anda selesai bentuk maka saatnya anda harus memutuskan metode Penelitian apa yang cocok untuk Penelitian anda. Dan ingat selalu bahwa tiap metode memiliki keunggulan dan kelemahan tertentu, kesulitan dan kemudahan tertentu, sehingga anda harus jeli untuk memilih mana yang paling menguntungkan anda.
8.      Menentukan sampel (sampling)
Sampling atau teknik sampling diperlukan sebagai bagian yang akan diteliti pada populasi yang mana sampel nantinya akan diproses dalam analisis data, hasilnya di generalisasikan pada populasi tempat sampel di ambil.
9.      Menyusun instrumen Penelitian
Sebelum mengumpulkan data maka harus ada alat untuk itu, maka anda memerlukan instrumen Penelitian. Instrumen Penelitian dibentuk dari teori dasar masalah yang akan anda angkat. Instumen ini nantinya jika anda menggunakan angket dalam pengumpulan data maka instrumen adalah alat untuk mengukurnya.
10.  Uji instrumen
Sebelum digunakan instrumen harus diuji. Namun berbeda dengan instrumen yang sudah ada di buku yang teruji dapat digunakan langsung. Bahkan pada laporan hasil Penelitian sebelumnya terdapat istrumen yang siap digunakan tanpa di uji. Namun jika anda membuat istrumen maka anda harus mengujinya.
11.  Mengumpulkan data
Pengumpulan data Kuantitatif biasanya dilakukan dengan bantuan konsioner atau angket yang disebar pada sampel yang telah dipilih.
12.  Analisis data
Proses analisi data dilakukan setelah pengumpulan data selesai. Analisis data pada Penelitian Kuantitatif menggunakan statistik. Pada penerapannya Peneliti dapat menggunakan statistik manual atau menggunakan alat bantu (kalkulator statistik, SPSS, dan atau MS. Excel).
13.  Penemuan
Hasil analisi data dirangkum dalam satu pernyataan yang memuat kesimpulan dari Penelitian yang berkaitan dengan hasil analisis data.
14.  Korelasikan terhadap hipotesis
Hasil temuan pada proses analisi data selanjutnya di korespondensikan pada hipotesis yang telah Peneliti bangun. Apakah hipotesis terbukti atau tidak.
15.  Simpulan
Hasil dari korespodensi penemuan dengan hipotesis kemudian dirangkum dalam simpulan yang memiliki makna utuh sebagai suatu hasil Penelitian.
16.  Menyusun Laporan Penelitian
Langkah terakhir adalah membuat laporan Penelitian.

Pada postingan selanjutnya kami akan membahas tiap tahapan yang dijelaskan diatas dengan lebih rinci agar dipahami dengan jelas. Disamping itu kami juga akan memberikan contoh lapangan atau contoh nyata dari tiap tahapan.
Langkah atau tahapan Penelitian berbeda tergantung dari tujuan dilakukannya Penelitian. Peneliti untuk tugas akhir atau skripsi berbeda dengan Penelitian yang dilakukan oleh perorangan atau lembaga tertentu.
Sebagai tambahan dalam Penelitian skripsi misalnya terdapat proses Proposal, Seminar Penelitian dan Uji Skripsi. Sedangkan proses yang lain masih sama. Proposal sendiri adalah rancangan Penelitian yang menjadi bahan pertimbangan dari lembaga pendidikan apakah yang bersangkutan telah layak untuk menjadi calon Peneliti dalam lingkungan nyata. Seminar Penelitian sendiri dilakukan setelah proses proposal selesai, dan biasanya diikuti oleh hadirin dari mahasiswa lain. Tujuan utamanya adalah mempersiapkan Peneliti agar dapat menghadapi ujian skripsi dan bagi mahasiswa lain sebagai bahan pembelajaran terhadap matakuliah Skripsi. Dan uji skripsi dilakukan untuk mengokohkan apakah Peneliti sudah menghasilkan suatu karya ilmiah atau belum.

Pada Penelitian yang dilakukan oleh lembaga Penelitian biasanya tujuan Penelitian sesuai dengan yang di inginkan oleh sponsor atau lembaga terkait. Banyak lagi landasan dilakukannya suatu Penelitian.

3 komentar:

rovi mengatakan...

sumbernya???

Unknown mengatakan...

Nomor nya gk keliatan,jdi susah bca y

Unknown mengatakan...

Sumbernya